(Warning! Dalam bab ini terdapat beberapa kalimat yang tidak layak untuk ditiru.)
***
"Apa kau sudah siap untuk melakukan kencan pertamammu bersama Jennie siang ini, hem?"
"Hem! Aku sudah sangat siap untuk itu, appa Lee. Bagaimana penampilanku siang ini, apa aku sudah terlihat begitu sempurna?" Jawab Jongin dengan keyakinan penuh, kemudian ia bertanya kepada sosok yang sama.
Lee Min Ho meneliti penampilan Jongin dengan seksama.
"Sempurna! Aku yakin Jennie pasti akan menyukai pesonamu kali ini." Dijawab oleh Minho dengan penuh semangat.
"Kau yang terbaik, appa Lee. Aku sudah tidak sabaran lagi untuk segera bertemu dengan wanita yang aku cintai itu. Haa, Jennieku." Jongin tersenyum lebar akibat membayangkan wanita incarannya itu.
"Aku rasa keberuntungan siang ini akan berpihak kepadamu, Jongin." Minho sambil menyelipkan sesuatu di bagian saku depan dari jas yang dikenakan oleh Jongin saat ini.
Jongin mengerutkan keningnya.
"Appa Lee, apa ini?!"
"Aku hanya ingin membantu kau saja, Jongin. Karena melalui cara ini kau dapat menikmati keberuntungan yang akan kau dapatkan dari kencanmu bersama dengan Jennie siang nanti. Jadi, bersenang senanglah dengan wanita yang kau cintai itu, oke?"
"Appa Lee, biarkan aku mendapatkan Jennie dengan caraku sendiri." Jongin sambil menyerahkan obat viagra yang diselipkan oleh Minho barusan ke dalam saku jas miliknya.
"Ah, kau benar sekali, Jongin. Aku hampir saja meragukan pesonamu ini." Ucap Minho.
Kemudian ia tertawa dipaksakan sambil menepuk nepuk pundak milik Jongin.
"Baiklah, sepertinya aku harus segera pergi, appa Lee." Ucap Jongin sebelum ia sedikit membungkuk kepada calon ayah tirinya itu.
"Hmmm, pergilah dan kejarlah cintamu itu, Jongin."
***
"Irene, maafkan aku."
Lim tampak duduk di atas kursi yang terdapat di samping brankar tempat Irene kembali berbaring lemah saat ini.
Sementara itu, Jisoo dan Kang Seulgi berada di luar sana untuk memberikan ruang bagi Lim dan Irene.
"Tega sekali kau meninggalkan aku demi wanita itu." Jawab Irene dengan posisi wajah yang tengah berpaling ke arah lain.
"Irene, perasaan itu datang begitu saja secara tiba tiba, sehingga aku tidak sanggup untuk menghindarinya. Aku sangat mencintai Jennie, istriku."
"Lalu kenapa sebelumnya kau menjanjikan banyak hal untukku kalau pada akhirnya kau melukai perasaanku ini." Irene sambil meremas dadanya yang terasa semakin sesak di dalamnya setelah telinganya mendengar ucapan dari Lim barusan.
Sungguh, ucapan barusan itu sangatlah menyakitkan baginya.
Poor Irene.
"Sekali lagi, maafkan aku, Irene." Lim menunduk dengan lesuh, akibat hatinya yang tengah tercubit sakit mendengar suara isak tangis dari mantan kekasih gelapnya itu.
"Apa kau pikir hanya dengan kata maaf saja semuanya akan kembali membaik dan bisa mengembalikan kehormatan yang telah kau ambil dariku, Limario Manoban?!"
Deg
Rudal Korea Utara baru saja menyerang bagian jantung milik Lim.
Ucapan dari Irene barusan itu berhasil menampar jantungnya hingga terasa seperti pecah.
![](https://img.wattpad.com/cover/330345026-288-k951826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still The One(JENLISA)
Romance"Maafkan aku Jane, aku mencintai kekasih ku yang sekarang, mari kita bersahabat saja." Limario Akankah kisah cinta masa kecil itu kembali bersemi setelah melalui begitu banyak tahap yang menyakitkan? "Akan aku rebut kembali apa yang sudah seharusny...