(Warning! Dalam bab ini terdapat kalimat yang tidak layak untuk ditiru.)
***
"Mereka begitu lancang menghina aku tepat di hadapanku! Tidak tahu diri! Padahal perusahaan Kim Industri ikut ambil bagian mengisi perut keluarganya itu!"
Woobin meluapkan kekesalannya lewat cairan wishky yang tertuang ke dalam lambungnya dengan sekali teguk.
Minho terkekeh mendengar kekesalan dari Woobin barusan.
Ternyata sahabatnya itu tidak memiliki kekuatan apapun, dan itu sulit diterima oleh akalnya.
Setelah pertemuan di hotel Royal tadi resmi dibubarkan, Woobin menghubungi Minho untuk membahas rencana mereka yang selanjutnya.
Dan disinilah mereka berdua sekarang berada, di dalam ruangan kerja pribadi milik Woobin yang terdapat di dalam mansion miliknya.
"Apa yang kau tertawakan itu!" Woobin menatap tajam pada sahabatnya.
Yang saat itu Minho sedang memutar jari telunjuknya pada tepi gelasnya.
"Mengingat kau adalah putra tunggal dari Kim Myung Min, pengusaha tersukses di Korea Selatan, tentu saja aku sedang menertawakan kau, Woobin. Apa lagi menurutmu." Minho kemudian meneguk cairan wishky dari dalam gelasnya.
Woobin benar benar frustasi dijadikan bahan hinaan dan lelucon oleh Minho.
Untuk melupakan rasa frustasinya itu, Woobin meneguk cairan memabukkan itu dari botolnya langsung.
Woobin tidak habis pikir dengan dirinya yang tidak bisa menggunakan nama besar ayahnya untuk mendapatkan apa yang dia iginkan.
Bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memberikannya kesempatan untuk berbicara karena selalu memandangnya dengan sebelah mata.
Haruskah Woobin membunuh ayahnya itu agar ia lebih mudah mendapatkan apa yang dia inginkan termasuk cinta pertamanya?
Sepertinya Kim Woo Bin tidak perlu lagi memikirkan ulang tentang hal itu.
"Terkadang aku merasa iba pada diriku sendiri, Minho. Ayahku yang rentah itu bahkan tidak pernah memberikan aku kepercayaan. Dia selalu memandang aku dengan sangat rendah seolah aku ini tidak berguna di matanya. Mungkin itu alasan orang orang menghinaku hari ini. Kau benar sekali, sahabatku." Ucap Woobin dengan sendu bersama dengan matanya yang sudah sayu akibat cairan wishky yang masuk ke dalam lambungnya.
"Maka buatlah ayahmu itu percaya pada kau, Woobin." Minho menatap iba pada sahabatnya yang sedang berusaha bangkit berdiri dari duduknya itu.
"Aku sedang memikirkannya, Minho."
Dengan seringai jahat di sudut bibirnya, Woobin berusaha mengambil langkah dengan tubuhnya yang sempoyongan.
Bughhh
Woobin baru saja jatuh tersungkur ke lantai dengan posisi telentang tidak sadarkan diri.
Minho beranjak dari tempat duduknya untuk segera menghampiri sahabatnya itu.
Cekrekkk
Bersama dengan itu, seorang wanita cantik baru saja masuk ke dalam ruangan itu.
"Bae Suzy?"
Bae Suzy tampak mengenakan kimono sutra sambil berjalan dengan anggun menuju ke arah Minho.
Kakinya yang jenjang itu melewati tubuh suaminya begitu saja.
"Kau melakukannya lagi terhadap suamiku?! Beraninya kau!"
Minho menelan ludahnya sambil melongo melihat pada tubuh sexy milik istri sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still The One(JENLISA)
Romance"Maafkan aku Jane, aku mencintai kekasih ku yang sekarang, mari kita bersahabat saja." Limario Akankah kisah cinta masa kecil itu kembali bersemi setelah melalui begitu banyak tahap yang menyakitkan? "Akan aku rebut kembali apa yang sudah seharusny...