13.

2.1K 176 6
                                    

(Warning! Dalam bab ini ada adegan bullying dan tidak layak untuk ditiru.)

***

Langit Seoul kembali terang dengan munculnya matahari pagi dari ufuk timur bersama dengan cahayanya yang cerah, secerah raut wajah milik seorang wanita cantik yang sedang duduk di depan meja riasnya.

Setelah menyelesaikan riasannya, wanita berusia 25 tahun itu menyapu dirinya dari depan cermin dengan tatapan mata kucingnya.

Tatapannya berhenti pada sebuah benda yang menggantung indah di leher jenjangnya, yang wanita itu sebut sebagai sebagai benda keberuntungan miliknya.

Seolah benda itu dapat menyalurkan perasaan tenang dan damai, wanita itu memejamkan mata kucingnya untuk meresapi hawa tenang dan damai dari benda keberuntungannya itu, disusul satu tangannya terangkat untuk menyentuh benda itu.

Setelah mendapatkan ketenangan dari benda keberuntungannya itu, wanita itu mengukir senyum tipis di bibirnya yang sexy sambil membuka kelopak matanya untuk melihat pada wajah cantiknya dari balik cermin.

"Selamat pagi, Jennie."

Tatapannya teralihkan kepada kehadiran sosok pria tampan dari arah belangnya.

"Ah, selamat pagi juga, Kim Jong In. Ketuklah pintu kamarku sebelum kau masuk, arraso?! Kau membuat aku terkejut." Jennie sambil melihat pada Kim Jong In dari balik cermin.

"Hehe, maafkan aku. Tapi aku sudah mengetuk dan memanggil kau dari balik pintu, tetapi kau tidak menyahutku."

"Benarkah?!" Jennie kemudian mengukir senyum sipu setelah dirinya menyadari bahwa ia sempat hanyut bersama benda keberuntungan miliknya.

Jongin menjadi salah paham melihat senyum sipu itu.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Jongin dengan perasaan berdebar sambil menatap wanita yang dia cintai itu dari balik cermin.

"Tentu saja aku sangat siap, Jongin. Karena hari ini aku akan menghadiri acara pentingku." Jawab Jennie sambil mengelus benda keberuntungannya.

Kim Jong In, pria tampan berusia 25 tahun, dia sangat mencintai Jennie sejak pertama kali mereka bertemu di SNU sebagai mahasiswa baru.

"Baiklah, Jennie, apakah kita sudah bisa berangkat sekarang?" Tanya Jongin sambil mengulurkan tangannya pada wanita cantik di depannya.

Jennie Kim, atau Jennie Ruby Jane Kim, atau Jane, putri tunggal dari Kim Soo Hyun dan Jung Nara itu, telah tumbuh menjadi wanita dewasa dengan paras wajah yang cantik, sexy, dan imut, dalam waktu yang bersamaan.

Tahun ini Jennie telah menyelesaikan program S2nya di SNU dengan nilai yang sangat baik.

Dengan pengalaman yang dia miliki sebagai assisten dosen selama menjadi mahasiswi di kampus itu, hari ini Jennie akan melakukan wawancara kerja di Universiatas yang sama, sebagai calon dosen pengajar di Seoul National University.

Kondisi perekonomian keluarga Jennie dalam 20 tahun terakhir ini sudah terbilang cukup membaik.

Dengan keahlian memasak Jung Nara, mereka memulai usaha kecil kecilan dengan membuka restoran kecil di Busan berkat upah yang pernah Jung Nara terima dari keluarga Bruschweiler 20 tahun yang lalu.

Setelah lima tahun beroperasi, restoran itu menjadi besar dan terkenal di pusat kota Busan sampai sekarang.

Jung Nara, sebagai istri dan eomma yang baik, ia tidak berminat untuk membuka cabang di tempat lain, karena Jung Nara tidak ingin mengabaikan putri tunggalnya akibat dirinya yang sibuk mengurus bisnis restaurantnya yang bisa mengalihkan fokusnya dari Jennie.

You're Still The One(JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang