(Warning! Dalam bab ini terdapat beberapa kalimat seksual yang diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.)
***
"Silahkan duduk, Bae."
Kang Seulgi baru saja mempersilahkan Irene duduk setelah tangannya menarik kursi untuk wanita pujaan hatinya itu.
"Terimakasih, Kang Seulgi." Jawab Irene sesaat sebelum bokongnya mendarat di atas kursi itu.
Kemudian disusul Kang Seulgi duduk di seberangnya.
"Semoga kau menyukai masakanku ini, Bae." Ucap Kang Seulgi dengan senyum bangga di bibirnya.
"Apa kau sendiri yang memasak semua hidangan ini? Hanya untukku, Kang Seulgi?"
"Tentu saja. Mungkin dengan lewat cara seperti ini aku bisa mengurangi sedikit rasa sakit hati yang kau alami karena berita hari ini."
"Kang Seulgi." Irene tersentuh melihat dan mendengar perhatian manis dari Kang Seulgi kepadanya saat ini.
Sejak Irene berakhir dengan Lim, Irene tidak pernah melewatkan berita tentang keluarga harmonis dari mantan calon suaminya itu, meski ia merasakan sakit melihat fakta dari berita itu.
Namun rasa keingintahuannya akan hal itu sebanding dengan rasa sakitnya.
Masalahnya, sampai kapan rasa sakit itu akan terus berlanjut?
Itulah yang ada di dalam pikiran milik Irene saat ini.
"Aku tidak begitu yakin dengan caraku seperti ini bisa mengurangi rasa sakit di hatimu itu, tetapi aku tidak perduli hal itu, kau harus tetap menikmati menu hidangan spesial yang aku masak ini, Bae. Hehe."
Dengan perasaan haru bercampur pilu, Irene menyuapkan menu hidangan itu ke dalam mulutnya menggunakan sendok, di tengah pikirannya yang tengah menghubungkan kebahagiaan dari sang mantan calon suaminya dengan kondisinya saat ini.
Dan di tengah matanya yang menatap haru kepada Kang Seulgi, pria yang selalu setia berada di sisinya, hingga berusaha keras menyembuhkan luka di hatinya.
Dengan seperempat hati miliknya, Irene pun berkata.
"Kang Seulgi, ajakanmu di rumah sakit waktu itu, aku menerimanya."
***
Siluet tubuh dari sepasang insan yang tengah dimabuk hasrat, tampak saling mendongak dengan kelamin yang saling beradu nikmat.
Suara desahan nikmat saling berbalas terdengar di dalam kamar tidur milik Kang Seulgi.
Desahan itu berganti lirihan ketika bibir mereka saling melumat rakus.
Sesekali posisi mereka berganti untuk mendapatkan sensasi bercinta yang memuaskan.
Di bawah kungkungan nafsu birahi dari seorang Inspektur Kang Seulgi, Irene menjerit histeris, manakala squirt ketiga miliknya kembali keluar dari tempatnya.
Tidak lama setelah itu, Kang Seulgi menunjukkan keganasannya saat ketika sperma miliknya akan segera keluar dari batang gagah miliknya.
"Ahhhhhhhhh, Baeeeee."
Suara desahan panjang diperdengarkan oleh Kang Seulgi yang menandakan itu adalah akhir dari puncak birahinya.
Setelah memastikan cairan spermanya habis tertelan oleh vagina milik Irene, Kang Seulgi tersungkur di atas tubuh Irene, yang telah resmi menjadi kekasih hatinya itu.
Saat napas memburu keduanya telah kembali normal, Kang Seulgi hendak beranjak dari atas Bae Irene.
Namun langsung ditahan oleh Irene itu sendiri menggunakan kedua tangannya yang langsung memeluk tubuh kekar miliknya dari bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still The One(JENLISA)
Romance"Maafkan aku Jane, aku mencintai kekasih ku yang sekarang, mari kita bersahabat saja." Limario Akankah kisah cinta masa kecil itu kembali bersemi setelah melalui begitu banyak tahap yang menyakitkan? "Akan aku rebut kembali apa yang sudah seharusny...