(Warning! Dalam bab ini terdapat beberapa kalimat kekerasan dan kalimat seksual yang diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.)
***
Di dalam ruangan VIP milik salah satu restaurant elit di kota Seoul tidak jauh dari gedung pengadilan, tampak Chris, Jiah, Jennie, Kim Soo Hyun, Jung Nara, dan pengacara Park, sedang berbincang sambil menikmati kudapan masing masing yang tersaji di hadapan mereka saat ini.
Tentunya setelah mereka menikmati makan siang mereka dengan damai.
Jung Nara sebenarnya ikut bersama Kim Soo Hyun ke gedung pengadilan, namun ia lebih memilih untuk menunggu di luar hingga proses persidangan itu dihentikan sementara.
"Appa, kenapa kau membuat kesaksian palsu di persidangan tadi itu, hem?" Tanya Jennie di sela sela perbincangan hangat mereka.
"Kesaksian appa semuanya itu benar adanya, Jane." Kim Soo Hyun tersenyum melihat Jennie yang saat ini tengah menyandarkan kepalanya di bahu milik Jiah dengan begitu nyaman.
Kim Soo Hyun dan Jung Nara tentu saja merasa hangat melihat sepasang mertua dan menantu itu hidup rukun di tengah tengah gempuran perang batin antara mertua dan menantu jaman sekarang.
"Jane, tetapi kau dan Lim tidak bercerita seperti apa yang disaksikan oleh besan Kim tadi itu. Lalu kenapa jadi seperti itu?" Tanya Chris dengan raut kebingungan di sela sela tangannya sambil memotong buah stroberi, untuk ia berikan kepada menantunya itu.
Kembali Kim Soo Hyun dan Jung Nara merasa hangat ketika raja bisnis Korea Selatan itu memberikan potongan buah stroberi mahal itu kepada putri mereka.
"Justru karena itu, dad, aku bertanya kepada appa." Jennie lalu memasukkan potongan buah stroberi itu ke dalam mulutnya, kemudian ia mengunyahnya dengan perasaan bahagia.
Aksi Jennie barusan itu berhasil membuat Kim Soo Hyun dan Jung Nara menelan ludah mereka dengan kasar, akibat dari Jennie yang langsung melahap potongan buah stroberi itu tanpa mengucapkan terimakasih terlebih dahulu kepada Chris yang agung.
Itu tidak sopan pikir Kim Soo Hyun dan Jung Nara.
"Ya, kau benar, Jane. Daddy juga bertanya tanya akan hal itu. Ah, ayo makanlah yang banyak, Lim akan marah kepada daddy jika kau terlihat kurus nantinya. Jangan sampai Lim mengira bahwa istrinya ini tidak diurus dengan baik oleh daddynya ini." Chris sambil menyerahkan beberapa potongan buah segar lainnya kepada Jennie.
Kim Soo Hyun dan Jung Nara menjatuhkan rahang mereka akibat terkejut mendengar ucapan dan reaksi dari mantan majikan mereka barusan terhadap putri mereka.
Chris Bruschweiler yang agung terlihat seperti pelayan bagi putri mereka saat ini.
"Daebak!"
Ucapan spontan dari Jung Nara barusan berhasil mengundang perhatian dari tiga Bruschweiler dan pengacara Park menuju ke arahnya.
"Ah, hmm, hehe, maksudku kesaksian dari suamiku tadi itu benar benar daebak. Hehe, apa aku benar, yeobo?" Jung Nara menyenggol Kim Soo Hyun di bagian lengannya, yang saat itu Kim Soo Hyun tengah memasang wajah memerah akibat menahan malu.
"Ah, ya, kau benar, yeobo." Jawab Kim Soo Hyun.
Jiah menghela napas berat.
"Terimakasih banyak, besan Kim. Jika kau tidak datang tepat waktu, mungkin putraku sudah,,," Jiah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ucapannya.
"Tidak perlu berterimakasih seperti itu, nyonya Bruschweiler. Lagi pula Lim bukan hanya sebagai putramu, tetapi juga sebagai putra kami." Jawab Kim Soo Hyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still The One(JENLISA)
Любовные романы"Maafkan aku Jane, aku mencintai kekasih ku yang sekarang, mari kita bersahabat saja." Limario Akankah kisah cinta masa kecil itu kembali bersemi setelah melalui begitu banyak tahap yang menyakitkan? "Akan aku rebut kembali apa yang sudah seharusny...