49

2.4K 148 1
                                    

Suara siulan ceria diperdengarkan oleh Lim lewat bibirnya yang tebal, yang mana suara siulannya itu menjadi teman baginya melakukan rutinitasnya di dalam kamar mandi hingga kakinya yang panjang membawa tubuhnya keluar dari dalam kamar mandi untuk segera menuju ke arah meja rias milik Jennie.

Dengan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya yang sexy, Lim mengolesi cream pomade ke bagian  rambutnya dari depan cermin meja rias milik Jennie dengan posisi berdiri.

Lim bahkan tidak menyadari bahwa saat ini Jennie tengah menyaksikan dirinya dari atas sofa single sana dengan posisi satu kakinya bertumpu kepada kakinya yang lain, dan dengan kedua tangannya terlipat di dada.

Mata kucingnya menatap tajam penuh dengan selidik kepada Lim yang terlihat begitu ceriah di mata kucingnya saat ini, sehingga hal itu membuat Jennie memasang raut wajah datar penuh curiga terhadap suaminya itu.

"Sepertinya kau terlihat bahagia sekali pagi ini, honey?!" Tanya Jennie yang sudah lengkap mengenakan gaun pesta dan juga riasan di wajahnya yang cantik.

Lim menatap kepada Jennie dari balik cermin dengan senyum semringah di bibirnya yang baru saja berhenti bersiul itu.

"Tentu saja aku sangat bahagia sekali pagi ini, sayang. Bukankah seharusnya kau juga merasa bahagia sepertiku?" Lim kembali bersiul tanpa mengetahui bagaimana suasana mood dari istrinya itu saat ini.

Kemarin adalah genap satu bulan usia bayi Ken, sehingga hal itu menjadikan alasan bagi Lim bersiul ceriah pagi ini, sebab, setelah satu bulan lamanya Lim sempat tidak diperbolehkan oleh dokter Song untuk berhubungan badan dengan Jennie, akhirnya semalam ia dan istrinya yang tercinta itu dapat kembali berhubungan badan hingga beronde ronde.

Tetapi tidak dengan sudut pandang yang Jennie pikirkan saat ini, keceriaan dari Lim pagi ini pasti dikarenakan oleh wanita jalang bernama Bae Irene.

Itulah pikiran kotor yang bersarang di dalam isi kepala milik Jennie sedari tadi.

"Cih!!! Kau terlihat bahagia sekali pagi ini dikarenakan sebentar lagi kau akan bertemu dengan mantan jalangmu itu benar?!" Jennie sambil melotot tajam kepada Lim dari balik cermin akibat ucapannya sendiri.

Lim bergidik ngeri melihat sorot mata kucing yang terlihat mengerikan dari balik cermin itu.

"Kenapa, hah?!"

"Hmm, apa yang kau bicarakan itu, wifey?! Mana mungkin aku seperti yang kau pikirkan itu, hehe."

"Aku rasa pagi ini kau memanglah dengan sengaja membuat moodku berantakan! Lebih baik aku menunggu kau di bawah saja!" Jennie yang sudah panas akibat terbakar api cemburu itu, langsung bangkit dari tempat duduknya untuk segera pergi dari sana meninggalkan Lim yang sedang merindu pada Irene, begitu pikirnya.

"Hei, sayang. Lalu bagaimana dengan pakaianku ini?!"

"Kau kenakan saja sendiri!" Jennie lalu melengos begitu saja dari hadapan Lim yang terlihat kebingungan.

Brakkk!!!

Lim tersentak kaget mendengar suara pintu kamar yang tertutup kasar oleh Jennie barusan.

"Ada apa dengannya?!" Lim menggeleng untuk mengusir rasa kebingungannya, kemudian ia melanjutkan aktivitasnya memakai pakaiannya yang setiap hari disiapkan oleh Jennie untuknya, sambil ditemani oleh suara dari siulannya yang ceriah.

You're Still The One(JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang