32.

2.6K 168 5
                                        

(Warning! Dalam bab ini terdapat beberapa kalimat yang tidak layak untuk ditiru.) 

***

"Kau tidak perlu repot repot untuk menyuapi aku seperti ini seolah aku ini adalah seorang bocah kecil! Lagi pula aku bisa melakukannya sendiri jika pada akhirnya Lim tidak datang menemui aku pagi ini!"

Irene baru saja memalingkan wajahnya ke arah samping karena menolak ketus suapan yang akan diberikan oleh Jisoo untuknya.

"Tapi meskipun begitu, aku akan tetap menunggu Lim saja!" Lanjut Irene.

Bae Irene belum menyentuh serapannya sedari tadi karena ia menunggu hingga kekasih gelapnya itu tiba di sana.

"Miss Bae, aku sangat menyesal karena harus mengatakan bahwa pagi ini Lim tidak bisa datang untuk menemui kau, karena pagi ini Lim akan menghadiri meeting bersama CEO Alimama Group."

"Lim tidak mengatakan hal itu kepadaku sebelumnya. Apa kau pikir aku akan percaya dengan omong kosongmu itu?!" Jawab Irene sambil menatap tajam pada Jisoo.

"Aku pikir kau sudah mengetahui siapa aku ini bagi wakil Presiden Direktur Bruschweiler. Sudah tentu pasti sebagai sekretaris pribadinya, aku mengetahui setiap jadwal yang tersusun di dalam daftar agenda milik bossku itu, miss Bae."

"Kalau begitu, sebagai sekretaris pribadi dari calon suamiku itu, sudah pasti kau mengetahui sedikit banyaknya tentang urusan pribadinya benar?"

Jisoo yang polos mengangguk saja.

"Hmmm, kau benar sekali, miss Bae."

"Lalu hal apa saja yang telah kau ketahui dari balik pemberitaan menghebohkan yang masih berlangsung hingga dengan pagi ini, yang bersumber dari aksi sandiwara yang ditunjukkan oleh Lim terhadap wanita penggoda itu, miss Jisoo?!"

Jisoo menelan ludahnya akibat dirinya yang tengah bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan dari Irene barusan.

Jika Jisoo berkata jujur, maka kesehatan Irene akan dipertaruhkan.

Namun jika Jisoo berkata bohong, maka itu artinya secara tidak langsung ia juga ikut ambil peran mendukung hubungan perselingkuhan di antara Lim dan Irene, sehingga secara tidak langsung ia juga telah ambil bagian untuk menyakiti hati milik Jennie selaku istri dari tuan mudanya itu.

Maka dari itu, Jisoo yang anti dengan perselingkuhan itu langsung menjawabnya dengan nada lantang berikut ini.

"Yang aku ketahui dari balik berita yang kau maksudkan itu adalah bahwa Lim dan Jennie telah berbaikan selayaknya suami dan istri yang saling mencintai pada umumnya. Sama seperti yang kau lihat dari media itu, itulah pembuktian kebenaran dari apa yang aku ketahui, miss Bae."

Irene terkejut mendengar pernyataan dari Jisoo barusan.

"Tidak mungkin!"

Namun Irene harus memastikan hal itu sendiri langsung dari mulut kekasih gelapnya pagi ini juga.

Maka dari itu Irene langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Kang Seulgi, sahabat setianya.

Dalam bunyi yang kelima, Kang Seulgi menjawab dari sebrang sana.

"Yeobeseyo."

"Kang Seulgi, bisakah kau membelikan aku pakaian, dan menjemput aku?!"

"Baiklah, Bae. Aku akan segera ke sana setelah aku selesai menginterogasi salah satu terduga dari pelaku pembobolan mesin ATM, arras,,,"

"Sekarang!!!"

Tut.

Irene memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

You're Still The One(JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang