Bab 4: Perpustakaan Akademi

235 38 0
                                    

"Selamat pagi, hoaaam ...," sapa Boruto yang lelah pada ibunya.

"Makanan belum siap. Tidak biasanya kamu bangun pagi." Jawab Hinata.

Boruto hanya bisa tertawa mendengar komentar ibunya.

"Hehehe ... aku akan menyikat gigi dulu."

Melihat dirinya di cermin saat menyikat gigi, Boruto merasa buruk.  Matanya terlihat merah dengan kantung mata.

"Jelek sekali!"

Setelah berkumur, dia berbalik ke meja makan. Tatapannya memperhatikan punggung ibunya yang sedang memasak.

"Hima masih tertidur?" Tanya Boruto.

"Iya. Nanti bangunkan dia jika makanannya telah siap."

"Baik! Hoammm ...," Jawab Boruto sembari menguap.

"Kamu sepertinya tidak tidur nyenyak? Ibu mendengarmu berteriak beberapa kali di malam hari. Kamu tidak sedang bermain game semalaman kan?" Tanya Hinata penuh perhatian.

"Tidak bu, aku tidak bermain game! Aku, aku sebenarnya ...," Boruto berkata ragu, "mungkin, aku telah membangkitkan Byakugan!" Jelasnya setelah berpikir sejenak.

Mendengar itu, tangan Hinata yang sedang memotong sayuran berhenti. Ia berbalik ke arah anaknya.

"Byakugan? Benarkah?"

"Benar, semalam aku bercermin dan entah kenapa aku melihat mata kananku berubah menjadi sebening kristal." Jelas Boruto.

Hinata mendekati Boruto dan menatap matanya dari dekat.

"Coba Ibu lihat. Coba alirkan chakramu ke arah otak. Jika kamu benar-benar membangkitkan Byakugan, seharusnya akan ada reaksi." Jelas Hinata.

Boruto sedikit canggung. Bukannya dia tidak mencoba cara ini tadi malam. Hanya saja,  benar-benar tidak terjadi apa-apa saat dia melakukannya.

"Ke arah otak? Aku, aku akan mencoba."

Setelah beberapa saat, tidak terjadi sesuatu.

"Bagaimana? Apa kamu merasakan sesuatu?" Tanya Hinata.

"Tidak, Bu. Sepertinya cuma sekedar sensasi segar di kepala."

Itu adalah reaksi umum jika seorang Shinobi mencoba mengalirkan chakra ke otak. Seorang Shinobi yang terkena Genjutsu atau ilusi biasanya harus mengejutkan otak mereka dengan chakra dalam waktu singkat.

Tentu saja, jika itu adalah Genjutsu tingkat tinggi, seorang Shinobi akan merasa seolah tak bisa mengendalikan chakra di dalam tubuhnya sehingga dibutuhkan bantuan teman terdekat untuk menyadarkannya kembali.

Mendengar putranya, Hinata sedikit tidak yakin. Kemudian, dia mengaktifkan Byakugannya untuk menyelidik.

"Coba alirkan lagi. Kali ini Ibu akan menggunakan Byakugan."

Melihat mata Ibunya menjadi sedikit seram, Boruto buru-buru melakukan perintahnya.

"Ibu, bagaimana?" Tanya Boruto.

"Ini, ini sedikit aneh. Setelah chakra mencapai otakmu, itu akan diteruskan ke mata. Tetapi, hanya mata kirimu yang menerima chakra. Sementara mata kananmu tidak. Chakra seolah terputus sebelum menyentuhnya."

"Ini, ini mirip dengan gejala kebutaan. Tidak! Bagaimana bisa anakku buta? Tidak. Ini tidak mungkin!"

Hinata panik setelah membuat kesimpulannya.

Boruto sebenarnya juga takut mendengar kesimpulan itu. Namun, melihat ibunya seperti kehilangan diri sendiri, dia buru-buru menenangkannya sembari mengguncang pundak ibunya.

BORUTO: Jalan Baru ke Era KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang