Keeseokan harinya, setelah sarapan pagi rumah sakit yang 'bergizi', Boruto langsung di bawa ke ruang uji klinis. Ia ditempatkan dalam sebuah mesin pemindai seluruh tubuh.
Setelah diyakini kondisinya prima, ia beralih ke mesin yang khusus menguji bagian kepala. Mesin ini umumnya memeriksa impuls saraf otak, tetapi bisa juga untuk memeriksa mata secara mendalam.
Setelah berbagai perhitungan komputansi dan pengujian chakra, Sakura keluar dari ruang uji untuk menemui Naruto dan Hinata.
"Bagaimana Sakura?" Tanya Naruto dengan perhatian.
"Tenang saja, kesehatan mata Boruto normal. Hanya saja ..." Sakura ragu-ragu untuk berkata.
"Hanya saja apa?" Hinata menimpali tidak sabar.
"Hanya saja, mata Boruto memang memiliki semacam selaput baru yang mengelilingi seluruh bola matanya. Selaput ini sangat kuat dan fleksibel sehingga membutuhkan beberapa cara untuk merusaknya. Bahkan setelah dirusak, selaput ini memiliki daya regenerasi yang menakjubkan. Selain itu ..." Sakura terhenti lagi.
"Cepat katakan!" Hinata membentak.
"Ahem, maaf. Selain itu, saat kami melakukan uji chakra, kami menemukan bahwa selaput baru ini bisa menyerap chakra. Yang membuatku ragu adalah, aku belum bisa menemukan batas atas penyerapan chakra dari selaput ini. Dan saat kutanya pada Boruto tentang perasaannya ketika chakra terserap, dia hanya menjawab sedikit gatal." Pungkas Sakura.
"Menyerap chakra?" Naruto mengerutkan kening. Tiba-tiba, dia teringat masa lalu. Dahulu, dia pernah melawan enam orang yang disebut Pain. Salah satu Pain memiliki kemampuan menyerap chakra. Hal yang bisa membuat Pain melakukan ini adalah mata Rinnegan.
Namun, Pain terlalu lama di masa lalu. Sekarang ini, ada narasumber hidup yang memiliki mata Rinnegan, yaitu temannya sendiri Sasuke Uchiha. Terlebih, wanita berambut merah muda di depannya adalah istri Sasuke.
"Naruto, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Namun, aku belum bisa membuat kesimpulan apakah Boruto membangkitkan mata yang sama dengan Sasuke. Lagi pula, pupil mata Boruto tidak menunjukkan perubahan selama uji klinis." Tandas Sakura.
"Kalau begitu, aku akan mencoba beberapa hal. Aku akan masuk!" Naruto segera memasuki ruangan di mana Boruto berada.
"Ayah? Ada apa bermuka serius seperti itu?" Boruto bingung dengan tatapan berbeda ayahnya. Jarang sekali ayahnya bermuka tegas di rumah.
"Boruto, kamu tetap berbaring. Ayah akan memeriksa sesuatu tentang matamu." Tegas Naruto.
Boruto sedikit ragu. Bagaimanapun, dia tidak mengatakan semua kepada Sakura tentang kondisi matanya. Terutama kejadian di mana dia bisa memproyeksikan masa depan selama 5 detik.
Namun, ayahnya mungkin akan menemukan sesuatu. Walau ayahnya tidak terkenal karena kemampuan medisnya, tetapi Boruto memiliki firasat ayahnya akan menemukan petunjuk.
"Ini ... baiklah. Apa yang akan ayah lakukan?"
"Rilekskan saja tubuhmu. Ayah akan mengalirkan chakra ke matamu. Jangan melawan dan katakan jika ada sesuatu yang salah." Naruto menenangkan kecemasan anaknya.
Setelah suasananya dirasa tepat, Naruto mengalirkan chakra berwarna jingga dari tangannya ke mata Boruto. Seperti yang di katakan Sakura, Chakra memang diserap oleh mata, tetapi penyerapan ini cukup lambat dan tidak seperti kemampuan Rinnegan yang dia kenal.
"Apa yang kamu rasakkan, Nak?" Tanya Naruto.
"Ini sama seperti sebelumnya. Tidak terlalu berbeda."
Mendengar jawaban anaknya, Naruto mengerutkan kening. Kemudian, dia memejamkan matanya untuk memasuki keadaan pikiran bawah sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORUTO: Jalan Baru ke Era Kultivasi
FantezieYang berbeda dari cerita aslinya: 1. Boruto terkesan lebih dewasa dan tidak menjengkelkan. 2. Karakter lawas tidak di-nerf, malah tambah kuat. 3. Alur cerita fresh, sehingga akan lebih banyak perbedaan dari alur aslinya. 4. Banyak karakter buatan sa...