Hinata meninggalkan rumah sakit dalam keadaan tertekan. Dia berpikir akan bisa meningkatkan dirinya dan berkontribusi lebih bagi keluarga. Siapa sangka, rencananya gagal bahkan sebelum itu dimulai.
Ketika berjalan tak menentu, dia tanpa sadar menuju area akademi. Akademi saat ini tentu berbeda dari zamannya. Gedung-gedungnya lebih tinggi, areanya lebih besar, dan fasilitasnya lebih lengkap.
Walau sudah sangat berbeda, Hinata masih merasa melankolis akan masa lalu. Itu adalah hari-hari yang sangat menyenangkan. Siapa sangka, dirinya yang sangat pemalu kini akan menjadi istri seorang Hokage?
"Naruto ..." Hinata berkata lirih. Dia masih sangat ingat wajah penuh semangat suaminya di kala muda. Walau kehidupan suaminya sangat keras, dia tetap berjuang untuk perubahan di masa depan.
Akibat perenungan itu, Hinata seolah mendapat kembali kepercayaan dirinya.
"Ya, betul. Jika suamiku bisa mengubah kehidupannya karena usahanya sendiri, aku seharusnya juga bisa. Walau tanpa guru, bukan berarti aku tidak mampu melatih jutsu medis tingkat tinggi. Ini mungkin akan sepuluh kali lebih sulit, tetapi tidak mustahil." Ucap Hinata pada diri sendiri.
Jika dipikirkan dengan hati-hati, apakah Tsunade mendapatkan pengetahuan medisnya dari seorang guru? Tentu tidak. Guru Tsunade adalah Hiruzen yang tidak dikenal dengan kemampuan medisnya.
Tsunade diberkati oleh darah Senju yang memiliki atribut penyembuhan khusus. Namun, bukan hanya ini saja yang membuatnya berkembang. Jika tidak, bukankah semua Senju harus menjadi ahli medis tingkat tinggi?
Tsunade pasti juga melakukan banyak percobaan sendiri sehingga prestasinya bisa melebihi Senju lain dalam bidang ini.
Jika Tsunade Senju bisa melakukannya, bagaimana mungkin Hinata Hyuga tidak? Klan Hyuga mungkin tidak memiliki darah dengan atribut penyembuhan, tetapi mereka memahami seluk beluk tubuh manusia lebih dari orang lain. Berkat Byakugan, akumulasi pengetahuan Hyuga tentang organ dalam dan jalur chakra melebihi orang lain.
Hanya saja, kebanyakan Hyuga memakai pengetahuan ini untuk membunuh lebih cepat, bukan untuk menyelamatkan nyawa. Maka dari itu, hampir tidak ada yang mengembangkan jalur medis Hyuga agar terbang lebih tinggi.
"Selamat datang, Nyonya Hinata. Silahkan masuk!" Ujar seorang Anbu di lantai kelima perpustakaan akademi. Ini sudah ketiga kalinya dia menerima salam hormat yang mirip. Bagaimanapun, Hinata adalah istri Hokage. Para Anbu setidaknya sudah melihat wajah Hinata sekali. Mereka tidak akan lupa.
"Terimakasih. Kamu bertugas dengan baik." Hinata berbasi-basi sebentar.
"Sudah menjadi kewajiban saya." Anbu tersebut membungkuk lagi.
Hinata pun memasuki lantai kelima perpustakaan akademi. Bagaimanapun, statusnya di Konoha masih Jounin Elit. Walau tak memiliki jabatan politik resmi, tidak akan ada orang yang meragukan kekuatan tempur Hinata.
Lantai kelima sangat sunyi. Hampir tidak ada suara apapun yang terdengar. Mungkin saja ada orang yang sedang membaca di bilik baca pribadi, tetapi Hinata tidak akan repot untuk mencari tahu.
Walau sangat sunyi, segala media cetak yang ada di sini memiliki segel khusus yang bercahaya redup. Segel ini memiliki fungsi untuk melindungi informasi di dalam media tersebut. Untuk menonaktifkan segel, dibutuhkan otorisasi chakra oleh individu Jounin Elit Konoha.
Jika ada yang memaksa untuk merusak segel, sebuah mekanisme penghancuran diri akan diaktifkan. Para petinggi Konoha memiliki prinsip, lebih baik kehilangan harta dari pada membiarkan pencuri menikmatinya. Tentu saja, saat segel manapun terpicu, Anbu yang berjaga akan disiagakan.
Hinata segera menyusuri setiap rak. Media cetak yang ada di lantai 5 tidak sebanyak lantai di bawahnya, tetapi setiap informasi yang terkandung sangat maju dan komprehensif.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORUTO: Jalan Baru ke Era Kultivasi
FantasyYang berbeda dari cerita aslinya: 1. Boruto terkesan lebih dewasa dan tidak menjengkelkan. 2. Karakter lawas tidak di-nerf, malah tambah kuat. 3. Alur cerita fresh, sehingga akan lebih banyak perbedaan dari alur aslinya. 4. Banyak karakter buatan sa...