Bab 18: Eksperimen (2)

139 25 4
                                    

Boruto melakukan beberapa eksperimen lagi dengan Kagebunshin. Pertama, dia menemukan bahwa semakin jauh jarak klon dengan tubuh utama, semakin lemah koneksi yang terbentuk.

Dia memperkirakan jarak terjauh saat ini yang bisa dipertahankannya sekitar radius 5 kilometer. Jika lebih dari itu, walau wujud bunshin tidak akan menghilang, Boruto akan kehilangan koneksi sepenuhnya sehingga tidak akan mengetahui di mana bunshin berada.

Sebenarnya, jarak seperti itu sudah termasuk bagus. Jika itu teknik bunshin normal atau teknik bunshin berbasis elemen, jaraknya bahkan tidak sepersepuluh dari penguasaan Boruto sekarang. Terlebih, bunshin seperti itu akan kehilangan wujud saat koneksi terputus.

Pada eksperimen lainnya, Boruto menemukan bahwa jika dia tidak mereplika benda-benda yang dia pakai, maka dia bisa membuat hingga enam orang bunshin.

Namun, hampir mustahil Boruto akan merusak citranya dengan menampilkan bunshin dirinya tanpa busana. Jika ia tahu ayahnya di masa remaja menciptakan teknik yang bahkan lebih memalukan, maka Boruto mungkin akan muntah darah karena malu.

Kemudian, Boruto juga bereksperimen pada kekuatan tubuh bunshin. Otot dan tulang bunshin memang dibuat sekuat tubuh asli, tetapi mereka lemah dalam daya tahan.

Tubuh asli jika dipaksa akan mampu menerima luka tusuk di bagian tidak fatal atau luka patah tulang. Namun, ketika bunshin menerima luka seperti itu, umumnya mereka juga akan menghilang kecuali Boruto sengaja menghabiskan chakra untuk mempertahankan bunshin yang cacat.

Tindakan seperti itu hanya cocok untuk mengelabui musuh.

Setelah cukup bereksperimen, Boruto menentukan arah latihannya.

Dari tiga bunshin optimal yang Boruto buat, dia akan menugaskan mereka masing-masing peran.

Bunshin pertama akan bertugas sebagai lawan tandingnya untuk melatih taijutsu. Ada kata-kata bijak yang berbunyi, 'kalahkan dirimu sendiri untuk terus berkembang' dari buku-buku yang Boruto baca. Situasi saat ini sangat cocok untuk merealisasikan perkataan tersebut.

Sementara itu, bunshin kedua ditugaskan untuk memahami versi Kagebunshin yang dikembangkan ayahnya. Bisakah bunshin membuat bunshin? Jawaban ini hanya bisa didapatkan setelah Boruto mencoba.

Secara teori, klon Kagebunshin memiliki semua kemampuan yang dimiliki tubuh asli. Itu artinya, baik taijutsu, ninjutsu, genjutsu, fuinjutsu, dan lainnya bisa digunakan asalkan memiliki cukup chakra. Namun, apakah klon Kagebunshin bisa memakai Kagebunshin adalah jawaban yang masih perlu dicari.

Boruto tidak segera menyuruh klon kedua mencoba. Dia tetap ingin klon ini memahami versi Kagebunshin ayahnya dari batu besar.

Ia juga ingin menyimpan rasa misteri untuk dirinya sendiri. Menjawab rasa penasaran terlalu cepat terkadang tidak memuaskan.

Untuk klon ketiga, Boruto memberinya instruksi istimewa. Ia menyuruh klon ini mencari tempat terpencil di dalam hutan untuk menyiksa dirinya sendiri sampai menghilang.

Alasan Boruto melakukan ini bukan karena dia seorang masokis. Boruto hanya memiliki sebuah dugaan, jika dia terus menerima rasa sakit dari 'kematian' klon, mungkin saja dia bisa sedikit lebih dekat untuk memahami kekuatan matanya.

Bagaimanapun, rasa sakit dari 'kematian' klon dan rasa sakit dari penggunaan kekuatan matanya serupa. Yang membedakan hanya interval waktunya saja.

Dia menduga bahwa jika dia terbiasa dengan 'kematian' klon, maka toleransinya pada efek rasa sakit akibat penggunaan matanya akan meningkat.

Boruto untuk saat ini tidak mau bereksperimen pada penggunaan matanya. Dia masih cukup trauma oleh rasa sakit yang membuat kepalanya seolah akan meledak kapan saja.

BORUTO: Jalan Baru ke Era KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang