Hinata telah cukup lama membaca berbagai referensi yang dia butuhkan. Walau akumulasi ini belum seberapa untuk membuatnya melihat suatu cara peningkatan baru, tetapi visi dan wawasannya diperluas.
Setelah mengembalikan buku terakhir ke dalam rak dan melihat susunan segel diaktifkan, Hinata hendak pergi. Dia membalikkan badan dan terkejut melihat sosok pria tegap yang tidak dia sadari sebelumnya.
Hinata spontan meminta maaf karena hampir menabraknya. "Ah, maaf!"
Sosok pria ini mengenakan pakaian Anbu. Ia memiliki topeng berbentuk serigala. Dari topeng itu, matanya yang berpendar merah bisa terlihat.
"Tidak apa-apa." Pria itu berucap dengan dingin.
Sosok Anbu itu segera mengacuhkan Hinata untuk meletakkan buku yang dia bawa kembali ke rak.
Hinata sedikit tidak suka dengan aura pria ini. Insting wanitanya memberitahunya bahwa pria ini bukan orang baik. Namun, dia tak berpikir lama. Seorang Anbu umumnya akan bersikap dingin dan tanpa emosi. Mereka awalnya diciptakan sebagai mesin pembunuh.
Hinata tidak akan heran bahkan jika pria ini benar-benar telah mengambil banyak nyawa. Hal yang dia yakini adalah, suaminya tak mungkin meminta Anbu untuk melakukan hal kotor dan tak bermoral.
Anbu ibarat sebuah pisau. Selama yang memakai mereka tidak memiliki niat jahat, pisau ini dapat digunakan untuk memotong bahan makanan yang lezat.
Hinata tahu bahwa waktu telah lama berlalu di perpustakaan. Ini sudah sore dan dia harus membuat makan malam. Sekalipun dia berniat meningkatkan keterampilannya sebagai Shinobi, bukan berarti dia akan meninggalkan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.
Baginya, motivasi utama yang menggerakkan dirinya saat ini adalah keluarga.
Satu hari berlalu dengan cepat.
Kemarin malam, Naruto pulang ke rumah. Alasannya karena perjanjiannya dengan Boruto harus dipatuhi. Ia menyuruh Boruto untuk menemuinya di bawah air terjun Lembah Akhir.
Di suatu tempat dekat perbatasan Negara Api dan Negara Bunyi, terdapat sebuah area yang dinamakan Lembah Akhir.
Lembah Akhir telah menjadi saksi bisu pertarungan empat Shinobi terkuat sepanjang sejarah.
Di zaman ketika Konoha belum lama berdiri, dua Shinobi puncak kala itu bertarung hidup dan mati di Lembah Akhir. Dua orang tersebut adalah Hashirama Senju dan Madara Uchiha.
Pertarungan mereka mengubah dataran yang awalnya pegunungan menjadi lembah dengan air terjun mengalir membentuk sungai.
Setelah pertarungan, keduanya dikabarkan terluka parah dan bersembunyi sampai ajal mereka datang.
Banyak Shinobi pada masa itu yang takjub dengan kekuatan mereka berinisiatif menyebut tempat itu sebagai Lembah Akhir. Shinobi Konoha bahkan sengaja membuatkan patung raksasa setinggi puluhan meter untuk mengenang pertarungan kedua orang kuat tersebut.
Di akhir Perang Dunia Shinobi ke-4, dua orang kuat lainnya juga bertarung habis-habisan di tempat ini. Mereka adalah Naruto Uzumaki dan Sasuke Uchiha.
Dampak pertarungan mereka bahkan lebih dahsyat dibandingkan pertarungan pendahulu mereka. Topografi yang awalnya berbentuk lembah dengan air terjun, diratakan menjadi tanah datar yang tandus.
Untungnya, tidak seperti hasil pertarungan pendahulu mereka, pertarungan kedua belah pihak justru menyelesaikan konflik perbedaan sudut pandang yang terjadi selama ini.
Beberapa bulan setelah mereka berdamai, topografi Lembah Akhir dipulihkan oleh keduanya. Kekuatan mereka sudah berada di puncak dunia sehingga menghancurkan dan menciptakan topografi bukanlah masalah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORUTO: Jalan Baru ke Era Kultivasi
FantasyYang berbeda dari cerita aslinya: 1. Boruto terkesan lebih dewasa dan tidak menjengkelkan. 2. Karakter lawas tidak di-nerf, malah tambah kuat. 3. Alur cerita fresh, sehingga akan lebih banyak perbedaan dari alur aslinya. 4. Banyak karakter buatan sa...