Chapter 44: Anak Ayam vs Preman Pasar

59 9 0
                                    

Chapter 44: Anak Ayam vs Preman Pasar

"Pertandingan selanjutnya,  Kusagakure vs Amegakure. Silahkan untuk masing-masing delegasi memilih kandidat mereka," terang Shino.

Yokina masih tampak dingin. Kaki rampingnya menyilang anggun, menunjukkan temperamen unik seorang pemimpin wanita. Dia berkata pada salah seorang genin, "Shina, kamu adalah yang terkuat diantara genin Amegakure. Jangan mempermalukan desa pada kompetisi ini. Terutama, lihat para genin Kusagakure itu, mereka semua adalah laki-laki rendahan. Hancurkan mereka!"

Shina adalah gadis berumur 14 tahun yang berbadan langsing dan tinggi. Rambutnya kecoklatan dan dikuncir kuda. Dia mengenakan jubah tebal tanpa tudung kepala. Wajahnya memiliki goresan luka di pipi, tetapi dia tak malu menunjukkan itu. Seolah-olah luka itu menjadi tanda keberaniannya.

Shina menjawab, "Pemimpin, saya akan melaksanakan perintah Anda!"

Jawaban Shina memberi sedikit gambaran tentang bagaimana Yokina memimpin Amegakure. Walaupun di permukaan hubungan mereka adalah guru dan murid, tetapi cara mereka berinteraksi lebih mirip seperti atasan dan bawahan.

Yokina hanya mengangguk ringan, mengisyaratkan agar Shina segera pergi ke atas panggung. Shina mengerti dan menuruti. Dia segera melompat ke panggung dan menatap delegasi Kusagakure.

Di sisi Kusagakure, seorang jonin dengan tatapan menyeramkan seperti ikan mati memimpin. Tidak seperti desa lain yang memiliki figur pemimpin desa pada rombongan, Kusagakure justru hanya mendatangkan seorang jonin aneh bernama Kido.

Memang, dari semua pemimpin desa di bawah Konoha, hanya Midoriyama dari Kusagakure yang terbilang misterius dan jarang tampil di publik. Sebenarnya, tindakan ini agak bodoh. Ketika Konoha mengundang secara resmi, menghadiri undangan dengan setengah hati mirip seperti penghinaan. Kecuali kekuatan tertentu setara dengan Kelima Desa Besar atau para daimyo Kelima Negara Besar, barulah mereka boleh menolak undangan Konoha.

Meski begitu, Kusagakure setidaknya bukan menjadi satu-satunya pihak yang lancang. Otogakure bahkan tidak mengirim siapapun.

Kido bertanya pada genin yang dibawanya, "Siapa di antara kalian bertiga yang akan menghadapi anak ayam itu?"

Jika dilihat sekilas, ketiga genin pria ini seperti orang dewasa kekar berumur 30 tahun. Dengan otot yang menggembung dan wajah yang sangar, tidak heran anggapan itu terjadi. Namun, ketiganya masihlah remaja berumur 15 tahun. Mereka juga tidak menggunakan jutsu Perubahan Wujud. Jika iya, ahli sensor Konoha pasti akan menemukan keanehannya. Intinya, penampilan ketiga orang memang asli.

"Saudara ketiga dan kedua,  biar aku saja yang menghadapi gadis ini," ujar Saudara Pertama.

"Tidak, Saudara Pertama. Biarkan aku saja," ujar Saudara Kedua.

"Tidak, tidak. Kalian semua harus mengalah pada saudara termuda kalian. Biarkan aku saja," ujar Saudara Ketiga.

Saudara Pertama membalas, "Saudaraku, kalian masih muda. Tidak baik memikirkan wanita. Biar Saudara Pertamamu saja."

Saudara Kedua membantah, "Tidak. Apa Saudara Pertama tidak ingat? Setiap kali kamu bertingkah di depan para gadis, mereka akan lari ketakutan. Biar aku saja. Wajahku lebih ramah."

Saudara Ketiga menyela, "Kalian itu sama-sama tidak kompeten. Bagaimana bisa seorang gadis melirik kalian? Lihat aku, begitu gagah, tampan, dan berani. Tidak ada gadis yang akan menolakku."

Ketika ketiga preman kekar berbincang tentang siapa yang paling disukai gadis-gadis, banyak penonton muntah mendengarnya.

Kira-kira, kalimat inilah yang ada di benak para penonton.

BORUTO: Jalan Baru ke Era KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang