Chapter 35: Nori Nori Kyun
Keesokan harinya, Boruto berjalan-jalan menikmati hamparan salju. Suasana hatinya sangat bahagia berkat bantuan ibunya kemarin.
Sekarang, Boruto merasa setiap dia melangkah, rasanya seperti melayang. Dia tak sabar untuk segera menemukan tempat berlatih untuk memperkuat teknik langkahnya.
Walau demikian, hari ini pikiran Boruto juga banyak teralihkan. Setiap beberapa meter akan ada orang yang menyapanya. Awalnya Boruto mengira itu orang-orang yang selalu menjadi penggemar berat ayah hokagenya. Namun, semakin Boruto berbicara, dia mengerti bahwa orang-orang ini memuji ketangkasannya dalam duel yang ditayangkan stasiun televisi lokal kemarin.
Hal ini membuatnya sedikit bangga karena ini adalah kesempatan yang jarang terjadi di mana orang memuji prestasinya sendiri, bukan karena ayahnya. Namun, tentu saja ada dari mereka yang menyangkut pautkan kehebatannya karena merupakan anak seorang hokage.
Boruto tidak marah, hatinya masih terasa segar.
Setelah banyak mengobrol dengan orang, mulutnya terasa kering. Ia melihat minimarket di depan dan masuk.
Karena ini musim dingin, pemilik minimarket tentunya mengatur suhu dalam ruangan agar hangat. Boruto segera menuju rak minuman.
Setelah memilih minuman yang dia suka, mata Boruto tanpa sengaja melirik ke samping. Dia menemukan makanan ringan legendaris 'Nori Nori Kyun' edisi Premium Ninjaman. Dibuat dari rumput laut pilihan oleh tangan petani terampil Kirigakure. Diproses dengan sistem penggorengan termutakhir sehingga tidak akan membuat kolesterol meningkat. Namun yang paling penting, edisi Premium Ninjaman hanya diproduksi 10 buah.
Dikatakan bahwa siapapun yang memiliki edisi Premium Ninjaman ini akan mendapatkan tempat khusus dalam tur produksi seri film Ninjaman terbaru. Sebagai penggemar berat Ninjaman, Boruto tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Ketika tangannya hendak menyentuh Nori Nori Kyun, tangan orang lain di sebelahnya juga melakukan hal yang sama. Boruto terkejut. Untung reaksinya lebih cepat.
"Ah, curang. Itu milik nona ini. Kamu pencuri!" suara gadis yang dikenal oleh Boruto berseru.
"Choucho?"
"Boruto?"
Keheningan terjadi.
Boruto memulai pembicaraan, "Makanan ini sudah menjadi milikku. Kamu tidak bisa mendapatkannya."
Choucho bersungut marah. "Kamu dasar lelaki tak tahu diuntung. Jika nona ini ingin makanan, tidak ada yang boleh mengambilnya."
Boruto membalas, "Choucho, anak lelaki lain mungkin akan menganggapmu sebagai dewi mereka, tapi maaf saja, aku tidak seperti itu. Jadi, jangan harap aku mengalah."
Choucho tergagap tidak percaya. Bocah kuning ini benar-benar berani tidak menghargai permintaan Nona Choucho? Banyak lelaki ingin mendekatinya dengan membawa berbagai makanan lezat, tetapi Choucho memiliki kriterianya sendiri, tidak semua makanan yang orang lain anggap lezat masuk dalam standarnya. Hanya Nona Choucho yang berhak menilainya. Nori Nori Kyun edisi Premium Ninjaman jelas menjadi salah satu makanan yang masuk di standarnya.
Choucho mendekapkan kedua tangan ke dadanya yang berisi. Pandangannya sangat angkuh menatap ke atas tanpa melihat lawan bicara. "Kamu! Beraninya kamu tidak menghargai nona ini. Berbicara dengan nona ini sudah menjadi berkah bagimu, apalagi memberi nona ini makanan yang diinginkan."
Ketika Choucho masih sibuk bernarasi, Boruto sudah mengambil kesempatan untuk membayar di kasir dan menyelinap pergi.
"Fiuuh … untung saja aku lolos dari tukang palak itu," ujar Boruto berjalan santai.
Tentu saja, Boruto tidak akan memakan Nori Nori Kyun. Dia akan menyimpannya sebagai bukti bahwa dia memiliki satu dari sepuluh barang langka ini. Mengenai kapan acara yang dijanjikan akan dimulai, itu semua menunggu iklan televisi menyampaikan kabar terbaru.
"Tunggu, Boruto!" Choucho mengejar Boruto dengan marah.
Boruto melihatnya dan buru-buru menggunakan teknik Pergerakan Cepat untuk melompat ke atap.
Tiga puluh menit kemudian.
Siapa sangka, Choucho sangat gigih. Walau kecepatannya tidak secepat Boruto, tapi staminanya seolah tidak ada habisnya. Boruto bisa saja kabur jika serius, tapi karena ini bukan situasi hidup dan mati, menampilkan seluruh kemampuannya bukanlah tindakan cerdas. Dia pun berhenti dan menunggu Choucho sampai.
"Kamu tidak lari lagi, hah?" Choucho bertanya penuh rasa jengkel.
Boruto sedikit mengerutkan kening. Jika adegan kejar-kejaran tadi dihitung dalam jarak, maka kira-kira mereka sudah mengelilingi Konoha sebanyak sepuluh kali. Namun, tidak disangka Choucho masih terlihat baik. Napasnya hanya sedikit lebih buruk dari dirinya sendiri.
'Gadis ini, dia tidak hanya pandai makan. Selama ini aku tidak terlalu memperhatikan kemampuannya karena dia sering tidak peduli dengan berbagai penilaian di akademi. Ternyata kemampuannya tersembunyi sangat dalam.'
Boruto berbicara serius, "Choucho, mari kita berbicara rasional. Kamu tahu kan Nori Nori Kyun edisi Premium Ninjaman sangat langka. Tidak mungkin aku akan memberikannya padamu."
"Huh, aku tahu kamu akan mengatakan ini. Sebutkan harganya. Aku akan membelinya lebih mahal." Choucho masih tidak menyerah.
Boruto menyipitkan matanya. "Tidak. Bahkan jika kamu membelinya dengan harga sepuluh atau seratus kali lipat, aku tidak akan menjualnya. Ninjaman adalah film kesukaanku. Aku tidak akan membiarkan kesempatan menyaksikan proses syutingnya secara langsung lewat begitu saja."
"Kamu salah paham. Walau Ninjaman memang menarik, aku tidak memperebutkan kesempatan itu. Kamu tahu sendiri kan iklan edisi terbatas ini? Dikatakan bahwa bumbunya spesial dan rahasia. Aku yakin itu pasti sangat enak. Selama kamu membiarkanku memakannya, aku akan memberikan pil dalam botol ini."
Choucho mengeluarkan botol porselen kecil dari sakunya.
Boruto mengerutkan kening. "Pil? Apa itu semacam tonik chakra?"
Tonik chakra memang punya harga yang lumayan, tapi bukan berarti Boruto tak bisa mendapatkannya. Jika dia mau, meminta ke Naruto atau Hinata untuk barang seperti itu pasti mudah.
"Ck ck ck, ini bukan pil biasa. Ini adalah pil yang dibuat ayahku. Katanya, selama kamu menelan satu, maka segala hawa dingin tidak akan mempengaruhimu."
Boruto menjadi serius. Ayah Choucho adalah Kepala Klan Akimichi. Hal-hal yang dibuat sendiri olehnya pasti berharga. Apalagi, hal itu dimaksudkan untuk putrinya sendiri.
Namun, Boruto masih ragu. Walau Choucho tidak meminta kesempatan bersama Ninjaman, tapi untuk mencicipi Nori Nori Kyun edisi terbatas pasti harus membuka segel.
"Choucho, bagaimana kalau begini. Setelah aku bertemu Ninjaman, aku berjanji akan memberimu edisi terbatas ini. Kamu jaga pil itu baik-baik ketika saatnya tiba."
Choucho menghentakkan kakinya. "Tidak! Aku mau sekarang. Siapa yang tahu kapan acaramu dimulai? Terlebih, ayahku berkata pil ini harus segera dikonsumsi setidaknya sebelum musim dingin berakhir."
Boruto mengatupkan giginya. Ia berada dalam dilema. Apakah jika segel makanannya dirusak dia masih bisa bertemu Ninjaman? Jawabannya harus menunggu kabar dari iklan di televisi.
"Aku mau lihat pilnya dulu. Siapa tahu kamu menipuku."
"Ambil!" Choucho melempar botol porselen putih tanpa pikir panjang.
Ketika Boruto membuka tutupnya, ia mencium aroma mirip mentol yang menyegarkan. Darah Boruto juga bergejolak, mengisyaratkan bahwa pil ini memang sesuatu yang luar biasa.
Boruto akhirnya membuat keputusan.
"Baiklah, aku terima tawaranmu. Namun, kamu harus memakannya di sini dan aku akan mengambil bungkusnya ketika kamu selesai."
Choucho tersenyum cerah dan mengangguk dengan cepat.
Pertukaran dua hal yang memiliki nilai luar biasa pun terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORUTO: Jalan Baru ke Era Kultivasi
FantasyYang berbeda dari cerita aslinya: 1. Boruto terkesan lebih dewasa dan tidak menjengkelkan. 2. Karakter lawas tidak di-nerf, malah tambah kuat. 3. Alur cerita fresh, sehingga akan lebih banyak perbedaan dari alur aslinya. 4. Banyak karakter buatan sa...