31. Heart Attact

2.9K 364 14
                                    

Yeyy, akhirnya double up lagi^^

Seneng ga, seneng ga??

Kalo gitu semangat votenya yaaw

Happy bacaaa

Kamar luas itu masih sama gelapnya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar luas itu masih sama gelapnya seperti biasa. Tak ada cahaya apapun selain sebuah lilin kecil yang nampak bekerja keras untuk menerangi seisi ruangan.

Di tepi tempat tidur yang tak lagi rapi, Isabelle duduk dengan tatapan kosong sembari mencengkeram seprai sutra yang membalut ranjangnya. Bibirnya tergigit olehnya sendiri hingga terluka dan berdarah. Kepalanya menggeleng kuat tiap suara-suara Lager menyalahkannya atas apa yang terjadi seminggu lalu.

"Kau gagal! Kau gagal!! Kau memang tidak becus dasar wanita jalang!"

"Tidak, aku tidak gagal! Ini semua karena orang-orang itu!" Isabelle bergumam.

"Kau memang tak dapat diandalkan! Kau pikir dengan begini, Putra Mahkota mu itu akan tetap menjadi milikmu?! Lalu aku, bagaimana dengan jiwa istimewaku?!!"

"Elios milikku. Dia harus menjadi milikku.."

"Pangeran itu tidak bisa lagi kukendalikan, dasar bodoh! Buku takdir yang kita nodai mungkin sudah lenyap tak berbentuk! Dan sebentar lagi ... Sebentar lagi gerhana akan muncul! Ingatan gadis itu pasti akan kembali, bodoh! Kau dengar aku?! Ingatannya di hutan pinus waktu itu akan kembaliii!"

Isabelle menutup erat telinganya. Menggeleng, tangisnya pecah begitu saja namun tanpa suara. Ditatapnya wajah mengerikan milik Lager yang tak lagi utuh akibat pertarungannya dengan penyihir Sydshire malam itu.

"Semua ini salahmu! Hiks, kau harusnya tidak muncul di hutan itu saat kami sedang berkuda! Eleanor melihatmu, dan itu salahku? Kaulah yang bodoh karena tak menyadari kedatangannya!"

"Aku hanya memperingatimu untuk berhati-hati karena buku takdir telah dicuri! Keberadaan Eleanor di dekat Putra Mahkota saat itu akan berisiko membuat kutukanku padanya memudar, kau tak tahu?!"

Isabelle menatap nyalang pada makhluk mengerikan di depannya. Bangkit dari duduknya, Isabelle membalas, "Aku tahu! Karena itulah aku meminta Elios mengajariku berkuda, agar wanita itu tak berada di dekat Eliosku. Tapi ... Kehadiran Eleanor yang melihat kita di hutan pinus hari itu ... Hiks, ini semua karena wanita itu melihat kita, Lager Væsen! Eleanor lah yang harus disalahkan atas semua ini! Aku ... Bagaimana jika aku tak jadi bertunangan dengan Eliosku, hiks! Kau harusnya langsung mengambil jantung wanita itu, Lager! Membuat kudanya hilang kendali saja tak cukup untuk membunuh wanita itu! Hiks, Eliosku.. Tolong lakukan sesuatu, Lager, kumohon! Buat Elios mencintaiku lagi!"

"Buku takdir lenyap. Dan aku nyaris kembali ke alam bawah karena diserang habis-habisan oleh si penyihir Sydshire. Gerhana bulan juga akan terjadi sebentar lagi. Tak ada harapan untuk kita, dasar bodoh!"

Please, Take Me Home!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang