13. Wake Up

11.1K 1.2K 39
                                    


Helloww, PTMH comeback lagi nihh, yeoreobunn😍😍

Udah siap kenalan sama tokoh baru???

Ready? Set, go!

Jangan lupa tekan bintangnya yaa good readers..

Happy reading 😊😊💕

















Ps : gambar cuma pemanis










***

"Kalian sudah dengar? Lady Eleanor sudah tiga hari tak sadarkan diri," ucap seorang gentleman setelah mendudukkan dirinya di salah satu meja di bar yang cukup ramai malam itu.

"Apa? Bukankah wanita iblis itu baru saja sadar dari komanya setelah jatuh dari kuda beberapa minggu yang lalu?"

"Hey, jaga ucapanmu. Siapa saja bisa mengadukanmu kepada His Grace."

"Cih, kau pikir His Grace masih memedulikan putrinya itu?"

"Kupikir tidak, namun apa kau melupakan keberadaan kakaknya, sang Marquess of Horcland?"

"Ck, sudahlah kalian! Sekarang katakan, George, ada apa dengan lady Eleanor?"

Pria yang berusia sekitar tiga puluh tahunan yang dipanggil George itu melirik sebentar pada pria yang bertanya padanya, kemudian mengambil gelasnya yang berisi rum lalu menenggak minuman keras itu hingga tandas.

"Aku mendapat berita ini dari sepupu jauh teman dari teman adik perempuanku yang memiliki teman yang bekerja sebagai pelayan di manor keluarga Rossemarry," ujar George. "Katanya ... lady Eleanor telah diracun oleh seseorang ..."

"Apa?! Benarkah itu?!"

Pria bernama George itu mengangguk mantap. "Dan katanya lagi ... lady Eleanor kemungkinan akan mati dalam waktu dekat, atau jika ia bisa bangun lagi, maka ia akan bangun dengan ingatan yang kosong," lanjutnya. "Kalian mengerti maksudku, kan?"

Semua pria yang berada di meja bundar itu mengangguk mengiyakan pertanyaan George. Kemudian pembahasan mereka mengenai Eleanor pun berlanjut begitu saja hingga kumpulan pria berumur tiga puluh tahunan itu pindah ke pembahasan lain mengenai masalah politik di Vallesmeer, tanpa tahu bahwa meja mereka telah diawasi sejak tadi oleh seorang pria bertudung yang duduk tak jauh dari meja mereka.

Pria beriris biru sebening danau itu menghabiskan minumannya dengan sekali teguk setelah pembahasan mengenai Eleanor berhenti dibahas oleh pria - pria--tak punya kerjaan--yang sedari tadi ia perhatikan. Niat awal ingin menghibur diri dengan menghabiskan waktu bersama minuman keras di bar sederhana itu, ia malah harus mendapat rumor yang mengacaukan suasana hatinya yang sudah runyam sejak pagi.

"Dasar kumpulan sampah tak berguna, siapa bilang Eleanorra akan mati?" gumam pria itu. Jika saja tidak mengingat misi--teramat penting--yang baru saja ia terima pagi tadi, ia tidak akan segan menghabisi pria bernama George yang sudah mengatakan hal yang tidak - tidak mengenai kondisi Eleanor itu.

Bangkit dari kursi, pria dengan pakaian yang menyerupai petani namun dilapisi oleh jubah hitam itu pun berjalan meninggalkan meja yang sudah ia sisipkan sejumlah uang untuk membayar minumannya tadi. Matanya yang mengilap indah di balik tudung, terus menyoroti George dan orang - orang di meja yang hendak ia hampiri itu. Tangannya terasa gatal ingin menyihir sekumpulan pria tak berguna itu dengan sihir kämpfen* yang akan membuat mereka semakin .... "akrab".

Namun, sekali lagi, ia memiliki misi yang amat penting, dan niatnya itu hanya akan membuat misi yang harus ia selesaikan--malam ini juga--terhambat, atau bahkan gagal. Maka, dengan berat hati, pria yang memiliki rambut kelabu di balik tudungnya itu pun memilih untuk melewati meja kumpulan pria tak berguna itu, dan melengos ke pintu keluar.

Please, Take Me Home!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang