Halooo semuaaaAgatha balik lagi nih.. Ada yg kangen nggak?
Kangen dongg.. (pemaksaan)
Di part ini, scene Agatha cuma dikit yaa... Seperti judul, Ein lah yg "maybe" bakal dominan di sini
So... Yuk langsung dibaca aja!!
Sebelumnya, maaf yaa karna baru up😭😭
Tapi kemungkinan besar, hari ini bakal ada up lagi kok.. tapi jangan ditunggu yaa, soalnya aku sendiri ga tau bakal up jam berapa😅Terima kasih sudah mampir ke cerita ini..
Dan luvv2❤️❤️ buat kalian yg udah mau nekan bintang⭐, dan komen💬part ini❤️❤️❤️❤️ makasiih yaaa..🥰Terakhir ...
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang berpuasa hari ini yaaa.. semoga puasanya lancar, dan tetap semangattt🔥🔥🔥🔥
Jangan lupa 5 waktu dan ngajinya yaa🥰🥰
Happy Reading semuaaaa✨✨✨
Ps : gambar hanya pemanis❤️😊
***
Scene sebelumnya ...
Kau benar," ujar pria itu yang semakin membuat Agatha senang karena merasa bahwa idenya akan berjalan dengan baik. "Namun, apakah memang semudah itu?" tanyanya lagi.
Agatha tanpa sadar memutar bola matanya malas, karena Elios kembali mengulangi pertanyaan yang sama. "Tentu saja, Yang Mu-- maksudku, Elios, tentu saja mudah, kita hanya perlu memb--"
"Bukan itu," sela Elios yang terdiam menunduk sesaat, sebelum kemudian menatap Eleanor datar, dan kembali membuka suara."Maksudku adalah ... apakah semudah itu kau mencari pria lain untuk menggantikanku?" tanya pria itu.
Agatha terdiam. Tanpa sadar, ia menarik napas dalam - dalam dan lupa bagaimana cara mengeluarkannya kembali. Oh Tuhan, sebenarnya apa yang diinginkan pria gila ini??!!
***
Untuk beberapa saat, tak ada yang mau membuka suara diantara mereka. Ruangan pribadi Eleanor yang sangat luas itu seketika menjadi hening, sementara pikiran Agatha sedang bekerja keras untuk mencari spekulasi - spekulasi yang memungkinkan untuk menjelaskan maksud dari perkataan pria gila di depannya ini.
Namun sekeras apapun ia mencoba untuk mencari, Agatha tak dapat menemukan alasan yang logis untuk menjelaskan perkataan ambigu pria itu.
"Sudahlah," ujar Elios untuk membunuh keheningan. "Otak kecilmu itu tak akan mengerti akan apa yang kumaksud."
Agatha tak bereaksi apapun. Ia hanya menatap bingung pada Elios yang telah selesai menangani lukanya, dan kini turun dari ujung ranjang lalu menghampirinya yang tengah bersandar di kepala tempat tidur mewah itu.
Tanpa sadar, Agatha terus menatap Elios hingga pria itu berdiri di sampingnya, dan turut menatap Agatha dengan datar. Netra emas yang berkilau milik pria itu kemudian turun pada kedua pipi Eleanor yang pucat.
Tangannya yang besar perlahan memegang salah satu sisi wajah Eleanor dengan lembut. Ibu jarinya yang bebas digunakan pria itu untuk mengelus bintik-bintik kecoklatan yang menarik atensinya sejak menjenguk gadis itu pertama kali.
Agatha yang kebingungan dengan sikap pria di depannya itu hanya mengangkat sebelah alisnya heran. Berdeham canggung, perlahan Agatha memegang tangan kekar Elios di sisi kanan wajahnya, kemudian menyingkirkan tangan itu dari sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/291483407-288-k827756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Take Me Home!
FantasiaAgatha adalah seorang gadis 21 tahun yang baru saja menyelesaikan studinya di sebuah Universitas ternama sebagai lulusan terbaik. Namun, menjadi lulusan terbaik dengan IPK sempurna nyatanya tak dapat membuat hidupnya yang adalah seorang yatim piatu...