Holaa, balik lagi nih hehe
Author udah liburann yeyy.. telat banget sih wkwkk
Udah pada kangen sama PTMH gak?
Terkejut gak, PTMH tiba-tiba aja double up, wkwkwkk
Anggap aja hadiah buat kalian yess
Btw tiap scene yang dipisahin sama foto ataupun bintang tiga itu artinya waktunya udah berbeda ygy..
Ok, sekian fyi dari author..
Happy baca yaaa
Vote dulu tapi wkwkwk
"Tinggallah di sini untuk sementara waktu."
Agatha terlalu terpaku memandang mansion yang begitu besar di hadapannya hingga tak menyadari ucapan pria di sampingnya. Oh, ya Tuhan, mansion ini besar sekali. Jika seseorang mengatakan bangunan ini adalah istana kerajaan, maka Agatha akan percaya.
"Kau yakin bangunan ini ... Bukan istana Edelsteen?" Agatha berbisik. Mereka masih berdiri di depan pintu gerbang setinggi enam meter itu sejak beberapa menit lalu.
"Ya, aku mengerti dengan reaksimu ini. Aku juga sepertimu saat pertama kali ke mansion ini."
Agatha melipat bibir. "Kau tidak bercanda rupanya," gumamnya kemudian.
"Ayo." Abercio melangkah lebih dulu. Sedang Agatha, seolah telah menjadi kebiasaan, lantas menarik lengan pria itu untuk digenggam. Semacam tindakan defensif saat ia merasa tak aman.
"Ehm. Apa yang kau takutkan?"
Agatha melirik Abercio yang menggaruk belakang telinganya dengan tangan yang bebas dari genggaman gadis itu.
"Kau yakin kita tidak akan diusir atau lebih parahnya lagi diculik dan dijual sebagai budak oleh pemilik... Mansion ini?"
Mengernyit, Abercio menatap wajah serius gadis itu yang menandakan ia tak bercanda dengan pertanyaan konyolnya.
"Apa berada di udara dingin terlalu lama membuat otakmu beku?" sarkas pria itu yang kemudian menggeleng dan melanjutkan langkahnya.
"Aku serius, Abercio!" Agatha menekan suara agar penjaga yang membuka pintu gerbang untuk mereka tak turut mendengar kerisauannya yang tak main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Take Me Home!
FantasiAgatha adalah seorang gadis 21 tahun yang baru saja menyelesaikan studinya di sebuah Universitas ternama sebagai lulusan terbaik. Namun, menjadi lulusan terbaik dengan IPK sempurna nyatanya tak dapat membuat hidupnya yang adalah seorang yatim piatu...