22. Secret

7.6K 890 43
                                    


Holaaa ketemu lagi kita..

Kayaknya author kudu ubah jadwal update nih, wkwkwk.. ga pernah tepat waktu soalnya.. huhu..

Lagian kenapa ya, ide nulis tuh bisa lancarrrrr banget pas tengah malem doang🗿 heran dah🙂

Btw... Part ini lumayan bikin kalian semakin menebak.. jadi, siapkan mental, kencangkan sabuk pengaman, dan ...

Jangan lupa vote, hehe


Happy reading!








Ein baru saja kembali ke mansion setelah harus menghabiskan waktunya selama satu minggu penuh untuk melatih prajurit kerajaan di istana. Ya, ia memang tak pulang ke rumah selama sepekan terakhir, dan memilih untuk tidur di barak istana bersama prajurit lainnya--pun dengan Elios. Perang besar - besaran melawan komplotan pemberontak dari Vallesmeer yang bersekutu dengan kerajaan seberang, akan pecah tak lama lagi. Karena itulah mereka tak punya waktu untuk bersantai--termasuk dengan tidur di kasur yang empuk.

Menjadi mantan panglima perang tentu menimbulkan inisiatif tersendiri bagi Ein untuk turut andil dalam peperangan ini. Terlebih lagi bagi Elios--yang saat ini ditempatkan sebagai panglima itu sendiri. Setelah mendengar kabar bahwa pihak musuh akan melibatkan penyihir di medan perang, Elios lantas melatih sihirnya mati - matian tiap usai latihan fisik, hingga ia hampir kehilangan mana* tubuhnya akibat memaksakan energinya sendiri. Sebenarnya, Ein tahu bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Elios selain perang ini. Hanya saja, pangeran satu itu tentu tidak akan mau menceritakannya pada siapapun dan lebih memilih melampiaskan semuanya dengan menyiksa diri.

Karenanya, King Austin yang merasa khawatir pun memerintahkan Elios dan para prajurit untuk mengambil istirahat selama tiga hari sampai Elios selesai memulihkan diri.

Dan, di sinilah Ein pada akhirnya. Kembali ke mansion untuk merebahkan diri di kasur empuknya, sekaligus menuntaskan rindu pada Sang adik--Eleanor. Ein tahu ia memiliki adik lainnya di rumah ini, namun, entah kenapa Ein tidak merasakan apapun terhadap Isabelle--baik itu sayang, ataupun benci--yang notabene adalah anak dari mistress* ayahnya sebelum bertemu dengan Duchess saat ini. Yang itu artinya, Duke berselingkuh saat Duchess sebelumnya--ibu kandung Ein--masih hidup. Mungkin ... hal inilah yang membuat Ein tidak dekat dengan ayahnya, sekaligus Isabelle--Sang adik tiri.

"Anda sudah pulang, tuan muda," sapa Killian, seorang butler* di manor ini yang telah bekerja untuk keluarga Rossemarry sejak Duke sebelumnya masih hidup.

"Ya, Killian." Ein meregangkan tubuhnya kemudian memberikan pria tua itu mantel hitam yang ia pakai. "Siapkan air panas untukku, ya. Aku ingin tidur sebentar di ruang kerjaku," pintanya, seraya berjalan masuk melewati pintu utama manor.

"Baik, tuan. Namun, sebelum itu.. ada yang ingin saya sampaikan."

Ein menghentikan langkah. Pria dengan tinggi 190 sentimeter itu berbalik, menatap Killian dengan alis yang terangkat.

Please, Take Me Home!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang