Esok kemudian hari, tepat jam 9 pagi Hans menjemput Tatiana dari kamarnya, gadis itu tampak masih akan bersiap untuk pergi bekerja. "Tuan memanggil anda," ujarnya melangkah menuju kamar Duke.Tatiana mengikuti langka Hans menuju ke kamar Duke yang berada di penjuru ujung kediaman ini, beberapa pelayan yang berpapasan dengan mereka berbisik-bisik saat mendapati dirinya bersama kepala pelayan. Langkah kaki mereka akhirnya terhenti disebuah pintu kamar tinggi berwarna coklat gelap, Hans merapikan sedikit pakaiannya sebelum mengetuk pintu tersebut.
Tok! Tok! Tok!
"Tuan saya telah membawakan Tatiana," lapornya dari balik pintu.
Tak ada jawaban membuat Hans mengambil keputusan kalau Vainas memberikan izin pada mereka. Hans membuka pintu kamar Vainas, pria itu tampak terduduk di sofa kamar dengan tatapan tak ada semangat hidup, matanya yang sangat layu. Tatiana dimintai duduk di sebelah Vainas, pria itu tak menatapnya datar. Hans menyerahkan beberapa lembar kertas pada mereka ke atas meja.
Huh? Apa ini? Pikir Tatiana heran.
Tangan wanita itu meraihnya perlahan-lahan dan membacanya, disana hanya berhubungan dengan sebagaian tentang Duke Horte.
"Apa ini?" Tanyanya heran.
Hans mendekatkan mulutnya ke dekat Tatiana, "Duke menerima permintaan pernikahan anda," jawabnya.
Astaga! Dia menerimanya? Batin Tatiana masih tak percaya.
"Silahkan anda baca dan berikan pendapat anda jika ingin ada yang dirubah," ujar Hans kembali ke posisi awalnya.
Tatiana membaca semua kertas tersebut dengan teliti, tak ada yang terlalu dilebih-lebihkan disana, sangat layak seperti yang didapatkan seorang Duchess. "Tunggu!" Ujarnya membuat Hans dan Vainas menatapnya, "untuk uang anggaran cukup berikan saja seperti gaji saya sebagai seorang pelayan," pintanya sembari memberikan kertas tersebut pada Hans.
"Baiklah!" Vainas menjulurkan tangannya dan menandatangani kertas tersebut tanpa berpikir panjang.
"Tuan! Apa anda sudah membacanya?"
"Tuan Duke! Ini belum yang direvisi."
Mereka berdua berceloteh dan membuat Vainas sedikit tersadar, "sudah lagipula ini juga yang akan digunakan nanti," ujar Vainas memasang wajah dingin.
Tatiana dan Hans menutup mulutnya dan langsung mengusir Tatiana dari kamarnya setelah menandatangani surat nikah tersebut.
"Maafkan sikap tuan, beliau masih dalam masa pengobatan," ujar Hans khawatir Tatiana merasa tersinggung.
"Tak apa lagipula aku hanya istri di atas kertas," jawabnya lalu melangkah pergi meninggalkan Hans sendirian.
Tatiana berjalan kembali menuju ke kamarnya untuk mencari sesuatu yang mungkin saja bisa menjadi petunjuk tentang kehidupan Tatiana sebelum dirinya yang menjadi gadis itu. Di persimpangan menuju kamar ia secara tak sengaja bertemu Valina yang tengah membawa sebuah keranjang berisi beberapa handuk putih bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Fantasy[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...