BAB 26

1.3K 146 6
                                    

Kini sudah tepat sebulan wanita itu menjalani hidup sebagai Tatiana, banyak hal yang berbeda di dunia ini dengan dunia asli, termasuk rasa makanan yang menurutnya sangat berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini sudah tepat sebulan wanita itu menjalani hidup sebagai Tatiana, banyak hal yang berbeda di dunia ini dengan dunia asli, termasuk rasa makanan yang menurutnya sangat berbeda.

Tatiana menyendok potongan ayam panggang yang ada di atas piringnya dengan wajah tak bernafsu, ia bahkan sama sekali tak merasakan cita rasa dari ayam yang lembut tersebut. Di hadapan Tatiana sudah duduk Vainas sambil menikmati makanannya.

Sepertinya nafsu makannya susah mulai naik, huh~ kini malah aku yang kehilangan nafsu makan, batin wanita itu dengan nada lelah.

"Kau akan ke istana hari ini?" Tanya Vainas membuat Tatiana menghentikan tangannya yang baik ke mulutnya.

Tatiana menaruh kembali potongan ayam panggang tersebut ke piring berserta sendoknya, "ya tuan Duke," jawabnya singkat.

Vainas diam tak melanjutkan perbincangan mereka, untuk hubungan suami-istri di atas kertas pun hubungan mereka sangat dingin dan kaku seakan tak ada harapan atau kerjasama dari salah satu pihak. Tatiana meraih gelas berisi air sambil bergumam sesuatu, ia tampak meneguk habis.

"Kau-"

Tatiana mengangkat pandangannya saat suara Vainas kembali terdengar, kini pria itu mengalihkan pandangannya seolah mengelak menatap Tatiana, "kau! Jangan melukai Cellia," ujarnya dengan suara lunak.

Huh! Sudah ku duga dia akan mengatakan hal seperti itu, batin Tatiana sambil tersenyum miring.

Tatiana menaruh kembali gelas kosong di tangannya ke atas meja, memainkan jari telunjuknya dibibir gelas tersebut, "anda tak perlu mengkhawatirkan hal itu tuan Duke," Jawa Tatiana dengan nada datar, "saya bukan orang gila yang akan menyakiti seseorang dengan alasan konyol."

Perkataan Tatiana barusan membuat Vainas tertegun, itu perkataan yang sama seolah Tatiana sedang mengancam atau mengingatkan dirinya bukan seperti Vainas, yang meracuni sebuah keluarga bangsawan hanya karena seorang wanita yang ia cintai.

Tatiana melirik Vainas yang terdiam lalu memasang senyum simpul, "karena itu anda tak pergi khawatir," tambahnya membuat Vainas semakin membuang muka.

Tak ada lagi percakapan diantara mereka selama di meja makan tersebut, Tatiana hanya terus berusaha memakan makanannya walaupun rasanya seperti hambar di lidah wanita itu, sedangkan Vainas hanya diam kemudian pergi meninggalkan meja makan terlebih dahulu dengan alasan ingin istirahat.

                                  ⚜️⚜️⚜️

"Nyonya, sepertinya rambut anda harus di ikat," ujar Belle sambil memegangi rambut hitam Tatiana.

"Yah~ tak masalah selagi itu tak membuatku kedinginan," jawab Tatiana sambil memegangi surat dari Jena.

Sebuah kertas yang berisi puluhan bahkan bisa lebih dari seratus nama-nama bangsawan di kerajaan Lazio tersebut, mulai dari sekelas Duke sampai Baron dan Viscount. Para-para penyair handal ataupun penyanyi, pemain Opera dan lain sebagainya yang terkenal di kerajaan itu walaupun tak memiliki gelar bangsawan di diri mereka.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang