BAB 11

1.9K 230 53
                                    

Vainas masih tampak lesuh, semangat hidupnya kini tampak sama sekali tak ada dalam dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vainas masih tampak lesuh, semangat hidupnya kini tampak sama sekali tak ada dalam dirinya. Pria itu duduk di dalam kamarnya sambil menghadap ke luar jendela, salju masih turun membuat jalanan masih tampak memiliki tumpukan putih di atasnya.

Tok! Tok! Tok!

"Tuan, saya datang membawakan teh untuk anda," ujar Hans dari balik pintu kamar tersebut.

Tak ada respon dari Vainas, Hans masuk dengan perlahan dan memerhatikan keadaan tuannya yang semakin memburuk. Pria yang masih berumur 24 tahun itu tampak sangat tak memiliki niat untuk hidup lagi.

Hans menaruh teko, gula, dan cangkir teh ke atas meja, ia menuangkan teh merah tersebut ke cangkir yang di bawanya tadi. Vainas memerhatikan gerakan tangan Hans yang sudah sangat cekatan, setidaknya sudah 30 tahun Hans bekerja di kediaman Duke Horte, bahkan saat sang tuan kini belum lahir ia sudah berada di kediaman mewah tersebut.

"Dimana?" Tanya Vainas tiba-tiba.

"Maaf tuan?" Jawab Hans yang terlihat kebingungan.

"Dimana wanita itu?" Tanya Vainas lebih jelas, Hans mengangguk paham akan pertanyaan tersebut.

"Nyonya sedang pergi keluar, tuan."

"Keluar?"

"Ya, sekitar 2 jam yang lalu," sambung Hans memberikan jawaban.

Vainas sedikit mengangkat satu alisnya heran, "kemana ia pergi?" Tanya Vainas lagi.

Hans mematung kaku, apa ia harus menjawab pertanyaan dari sang tuan, akan tetapi ia sudah memiliki janji pula dengan Tatiana agar tak memberitahu pria itu kemana ia akan pergi.

"Maaf tuan saya juga tidak mengetahui kemana nyonya Duchess pergi," jawab Hans berbohong, ia merasa malu karena berbohong pada tuannya tapi sebuah janji tidak dapat di langgar begitu saja walau keberadaan Tatiana di kediaman Duke Horte barusaja menjadi seorang Duchess.

Vainas kembali menatap keluar jendela kamarnya, memerhatikan setiap salju-salju kecil yang turun. Hans membungkukkan tubuhnya dan berpamitan kepada Vainas. Kini pria itu kembali sendirian termakan akan pikiran dan lamunan.

"Kemana?"

                                ⚜️⚜️⚜️

Tatiana duduk dengan santai sembari menyeruput teh fermentasi yang di sediakan oleh keluarga Count Milfa untuk dirinya. Suami istri yang duduk di hadapannya kini masih ragu akan kebenaran yang barusaja mereka dengar. Bagaimana tidak, Vainas De Horte yang sangat terkenal akan cintanya pada Cellia Milfa kini memiliki seorang istri tanpa ada kabar pernikahan mereka.

Kenapa mereka tak bicara? Bukankah kalian penasaran? Batin Tatiana menatap kedua manusia di depannya.

"Bukankah banyak yang ingin anda berdua tanyakan?" Ujar Tatiana sembari menaruh cangkir teh ke atas meja.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang