BAB 67

857 82 4
                                    

Kediaman Duke Horte langsung heboh bukan kepalang begitu mendengar Tatiana menghilang tanpa jejak dari tempat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman Duke Horte langsung heboh bukan kepalang begitu mendengar Tatiana menghilang tanpa jejak dari tempat tersebut. Seluruh penjuru tempat itu di selidiki tanpa meninggalkan sedikitpun. Raja dan Ratu bahkan sampai mengeluarkan perintah darurat, mencari keberadaan Duchess Horte. Terlebih Vainas, pria itu langsung pergi mencari istrinya yang kini ntah dimana.

Soal keberadaan Tatiana? Sudah jelas dia lebih mementingkan pertemuan dengan pengikut kerajaan Lotrus dibandingkan menghadiri makan malam bersama keluarga raja di kediaman Duke Horte, suaminya.

Kenapa juga aku harus ikut makan malam itu? Aku bukan bagian dari keluarga itu. Batinnya.

Kini ia, Jena dan Eiris telah sampai di tempat pertemuan. Terlihat sangat gelap karena bukan berada di permukaan tanah. Mereka sedang menggunakan ruang bawah tanah tepat di bawah toko milik Jena. Ternyata tempat baru itu adalah butik Ella milik Jena.

Tatiana duduk sambil merapikan anak rambutnya yang mencuat berantakan di dahi. Ia sedikit terbebani soal dirinya yang meninggalkan Vainas begitu saja tanpa memerhatikan keadaaan pria itu.

Tak lama duduk kedatangan si kembar membuat suasana sedikit lebih hidup. Mereka langsung heboh menyapa satu persatu orang-orang yang telah ada di ruangan pertemuan.

"Lady Teresia," Nasiro meraih tangan Tatiana dan mengecup lembut punggung tangannya.

Nerona langsung mendepak saudaranya dan melakukan hal yang sama pada Tatiana. Membuat wanita itu memangut-mangut merasa sedikit deg-degan. Melihat dua pria tampan tiba-tiba menciumnya.

Jena menoleh, "ah! Hawks sudah datang? Apakah kau datang bersama pangeran Ace?" Tanya Jena saat melihat pria itu datang tanpa ada suara langkah kaki.

Hawks melepas topeng di wajahnya, merapikan rambutnya yang sangat panjang. Pria itu menggeleng, "tidak, Pangeran Ace akan datang sebentar lagi."

Jena mengangguk. Kini mereka semua mengobrol, berbasa-basi menanyakan keadaan satu sama lain. Tatiana sedikit terbawa suasana mengobrol dengan mereka tanpa sadar melupakan masalahnya yang lain. Melupakan bagaimana paniknya orang-orang di kediaman Duke Horte saat ini.

"Wah, sudah sampai semua ternyata." Ujar seseorang datang dari balik pintu di ujung ruangan.

Semuanya menoleh dan melihat seorang pria berjubah datang. Tatiana bisa menebak siapa yang datang, suara yang berat dan memiliki tatapan yang tajam.

"Salam pada Yang Mulia Pangeran Ace." Semuanya memberi salam dengan hormat.

Pangeran Ace melambaikan tangannya, seperti biasa meminta agar bersikap biasa saja saat bersamanya. Dasar, apakah dia tidak sadar kalau dia adalah seorang pangeran?

Mereka mulau duduk, melingkar sebuah meja kayu bundar. Di atas meja sudah ada kudapan dan minuman yang di sediakan Jena dan lagi sebuah benda berwarna emas yang di taruh di tengah meja, lumayan kecil hingga terlihat seperti anting bagi Tatiana.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang