Ugh~ kau pikir menjadi orang kaya seperti bangsawan itu menyenangkan? Tidak sialan! Hidup kalian hanya harus pergi ke sana setiap harinya ntah dengan tujuan apa! Batin Tatiana.
Kini wanita itu tampak terduduk lesu di dalam kereta kuda milik kediaman Duke Horte, ia sama sekali tak memiliki tenaga untuk duduk lurus.
"Aku tidak akan menghadiri undangan dasi ratu lagi," gumamnya dengan wajah pucat.
Yang di lakukan Tatiana bersama Vera, sang ratu hanya mendengarkan semua hal yang berhubungan dengan Vainas, Vainas, dan Vainas. Jika bisa di ibaratkan Tatiana sudah kembung mendengarkan nama pria itu, pria yang baginya tak lebih dari manusia yang menyedihkan. Ratu hanya bercerita, meminta Tatiana untuk menjaga Vainas, ia berulang kali mengatakan hak yang sama walaupun dalam penyampaian yang berbeda.
"Aku akan memilih mati tenggelam di danau dari pada harus mendengarkan seorang ibu yang bercerita tentang anaknya," ujarnya sambil memegangi lehernya yang terasa kaku.
Kalau saja sang tangan kanan raja tidak datang tadi untuk memanggil ratu mungkin saat ini Tatiana masih duduk bersama wanita tersebut sambil tersenyum kaku dengan secangkir teh hitam dan kisah tanpa ujung milik ratu.
Ia menghela nafas lelah, "kuharap tak ada lagi undangan yang seperti ini nantinya," gumam Tatiana melirik keluar jendela kereta.
Jalanan yang di lewati kereta tersebut tampak dipenuhi oleh salju yang lebih banyak dari sebelumnya, sepertinya terjadi sebuah badai salju di kerajaan Lazio walaupun hanya memakan waktu sebentar. Banyak kedai dan toko yang memilik menutup rapat-rapat tempat mereka daripada nanti menjadi korban angin badai tanpa peringatan tersebut.
Tatiana menaruh tangannya ke dekat jendela, menopang dagunya dengan telapak tangan, "huh~ akan lebih jika ada teman yang akan mendengarkan keluh kesah ku di kediaman Duke Horte itu," ucapnya dengan nada lesuh.
Bicara soal teman, Tatiana memiliki keterbatasan untuk mengajak seseorang di kediaman tersebut untuk mengobrol dengannya. Seperti Belle dan Valina, mereka hanya bisa mendengarkan tanpa ada komen yang memberikan solusi, kalau dengan Hans nanti hanya akan menambah masalah, sedangkan dengan pekerja lain Tatiana masih belum dekat seakan bisa memerintahkan mereka seenaknya walau dirinya saat ini adalah nyonya rumah.
Kereta tampak mulai mendekati sebuah gerbang menandakan kalau kediaman Horte sudah ada di depan mereka. Tatiana merapikan wajahnya agar tak mendapatkan pertanyaan yang sangat panjang begitu ia pulang.
"Lebih baik pura-pura tak tahu dan tak mengerti saja nanti," katanya sembari mengenakan syal ke lehernya.
Kereta berhenti setelah sampai di depan kediaman Duke Horte, tanpa di suruh ternyata sudah ada Hans disana berdiri seakan sedang menunggu kepulangannya.
Akh! Yang benar saja, tolong berikan aku ruangan untuk bernafas, batin Tatiana terasa tersiksa.
Dengan wajah tak senang dan kesal ia turun dari kereta bahkan sampai mengabaikan tawaran turun dari sang kusir yang telah menunggunya di depan pintu kereta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Фэнтези[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...