BAB 37

1.1K 111 8
                                    

Tepat lima hari sejak kejadian yang menimpa Tatiana, kini ia sudah pulih dan kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat lima hari sejak kejadian yang menimpa Tatiana, kini ia sudah pulih dan kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa. Hubungannya dengan Jena belakang ini hanya di hubungkan oleh seekor merpati bernama Nio yang selalu mengirimkan surat dari Jena dan menunggu Tatiana menulis surat balasan.

"Huh~"

"Ada masalah nyonya?" Tanya Valina saat memijat kaki Tatiana.

Wanita itu bergeleng, "tak ada, hanya teringat sesuatu," jawab Tatiana singkat.

Tatiana sudah mendapatkan informasi dari Jena kalau dirinya bisa bertemu dengan para utusan kerajaan Lotrus namun untuk hari dan kapannya masih mereka diskusikan untuk memastikan keselamatan Tatiana selama di perjalanan.

Akan lebih baik kalau secepatnya, kita tak ada yang tahu kalau akan ada masalah nantinya, batin wanita tersebut.

Musim dingin sudah memasuki akhir, sudah sedikit salju yang turun dan suhu sudah mulai naik ke suhu normal. Tanda-tanda kalau semua kehidupan yang kebanyakan sudah beristirahat akan kembali tumbuh di musim semi yang tak lama lagi.

Tatiana merasa tak sabar akan musim semi yang sebentar lagi akan menghampiri kerajaan Lazio. Selama ini yang ia rasakan hanyalah hawa dingin yang menusuk kulit dan makanan yang sesekali terasa hambar di mulutnya.

Aku rasa nanti kalau sudah musim semi aku akan mengajak Nero untuk bermain di pasar, batin Tatiana dengan senyum lebar.

Valina ikut tersenyum melihat Tatiana yang tampak dalam suasana baik. Ia sempat iri dengan Tatiana yang tiba-tiba menjadi Duchess namun iba melihat hal-hal yang menimpa Tatiana seperti kasus keracunan dari salah seorang pelayan dapur padanya.

Suara ketukan pintu membuat Valina menghentikan gerakan tangannya, ia menoleh dan mendapati Belle yang datang sambil memasang wajah datar.

"Ada apa Belle?" Tanya Tatiana melirik wajah wanita itu yang tampak sedikit berbeda dari biasanya.

Belle menundukkan kepalanya memberi salam, "nyonya. Tuan Duke memanggil anda untuk ke kamar beliau," ujar Belle dengan nada datar.

Vainas? Yang benar saja, pikir Tatiana.

"Kenapa?" Tanya Tatiana.

"Saya kurang tahu soal itu, tapi ada sebuah surat yang sampai pada tuan Duke sebelum memanggil anda," kata Belle memberikan penjelasan yang membuat sakit kepala.

Tatiana menggaruk kasar lengannya, ia sama sekali tak ingin dari kamar saat ini. Suhu ruangan tang sangat pas dan membuatnya sangat nyaman belum tentu sama dengan kamar Vainas nantinya. Dengan berat hati Tatiana bangkit dari sofa berwarna ungu tersebut, ia berjalan menuju ke kamar Vainas yang tak berjarak jauh dari kamarnya.

Belle dan Valina mengikuti wanita itu dari belakang, mereka mengetuk pintu kamar Vainas untuk Tatiana.

"Masuklah."

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang