BAB 30

1.4K 148 1
                                    

Vainas De Horte, merupakan anak satu-satunya dari Duke Horte dan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vainas De Horte, merupakan anak satu-satunya dari Duke Horte dan istrinya. Vainas memiliki rambut hitam yang tampak memudar dan sepasang pupil mata berwarna merah cerah. 

Secara kepribadian Vainas adalah anak laki-laki yang riang dan gemar berlatih pedang dan membaca buku di perpustakaan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hubungannya dengan sang pangeran kerajaan Lazio, Iaros sangat baik bahkan hampir bisa di katakan seperti kakak dan adik. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan Vainas juga sering datang ke istana untuk berlatih pedang bersama dengan Iaros. Namun saat anak tersebut berumur 8 tahun kejadian naas terjadi, saat sang ibunda sedang hendak menuju kuil untuk mendoakan sang anak yang sedang sakit. Dimana kereta yang ditumpangi Duchess Horte tersebut di serang para bandit hingga membuatnya tewas bersama pengawal dan pelayannya.

Kejadian itu merenggut senyum dari anak kecil tersebut, perlahan sifat Vainas menjadi pendiam dan pemurung yang membuat sang ayah menjadi khawatir. Ia di titipkan ke istana saat dirinya harus pergi ke kerajaan Lotrus untuk mengerjakan sebuah tugas dari sang raja.

Sang ratu menyadari perubahan sifat anak sahabatnya itu, ia berusaha menghibur Vainas melihatnya sering melamun sendirian. Tapi usahanya sama sekali tak membuahkan hasil untuk anak tersebut.

"Vainas! Berapa kau akan terlihat menyedihkan seperti itu?" Tanya Iaros dengan nada tinggi.

Vainas menoleh ke arahnya tak ada semangat dalam tatapannya itu membuat Iaros geram. Ka mendekat dan mencengkram kerah baju Vainas, "jika kau terus seperti ini aku tidak akan menganggap mu teman ku lagi! Kau bukan Vainas yang ku kenal,"

Vainas tersentak kaget saat Iaros mengatakan gak seperti itu, "a..apa?"

"Aku bilang aku tidak akan menganggap mu temanku lagi jika terus murung seperti itu," ulang anak itu sambil menatapnya sinis.

Vainas seakan tergerak, ia mengumpulkan niat agar tak lagi terpuruk akan kesedihannya saat kehilangan sang ibu. Ia berjalan bangkit dan mulai bersikap seperti biasa walaupun senyumnya tak lagi seceria yang dulu.

Mereka tumbuh dan bermain di istana selama sang ayah Duke Horte sedang sibuk melakukan tugasnya di kerajaan Lotrus. Berminggu-minggu berlalu dan akhirnya pria itu pulang ke kerajaan Lazio. Dengan itu Vainas juga kembali ke kediaman Horte.

Vainas sedikit terkejut saat melihat sang ayah membawa seorang anak perempuan berambut hitam sebahu yang menatapnya dengan tatapan sinis dan tajam terlihat pula ada dendam di tatapan tersebut. Ia tak mempermasalahkan hal itu karena ia mengira gadis itu hanyalah orang biasa yang ingin dipekerjakan oleh sang ayah.

Duke senang tentunya melihat anaknya kembali bersemangat setelah menerima kenyataan kalau sang ibu telah meninggalkan mereka. Vainas terus tumbuh dan sesekali menghabiskan waktunya berlama-lama di istana.

Setelah berumur 19 tahun untuk pertama kalinya ia mengetahui apa yang namanya jatuh cinta. Ia mencintai seorang gadis bernama Cellia Milfa yang merupakan gadis yang paling cantik baginya di kerajaan Lazio itu.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang