Setiba di kediaman Duke Horte Tatiana di kejutkan akan sesuatu. Bukan karena melihat seekor kanguru di halaman depan kediaman, atau melihat lampu diskotik yang kelap kelip, apalagi Vainas yang sedang terjun payung, bukan. Kediaman bangsawan itu mendadak ramai seperti akan ada sebuah acara besar hari ini juga.
Tatiana menyusuri halaman kediaman tersebut, terheran-heran sendiri melihat apa yang sedang terjadi. Ia bingung saat melihat sebuah meja lebar yang biasanya ada di pesta mewah untuk menaruh gelas sampanye yang disusun seperti menara nantinya.
"Ah, anda sudah pulang Nyonya." Sambut suara yang familiar di telinga Tatiana. Wanita itu tahu siapa itu, siapa lagi kalau bukan Hans.
Kepala pelayan kediaman Duke Horte itu tampak bergegas menghampiri Tatiana yang masih berdiri di tempatnya. Hans datang menghampiri sambil menerima topi lebar yang dipegang Tatiana, topi hanya terpajang di kereta selama dia di istana tadi.
Tatiana masih melihat kiri kanannya dengan tatapan bingung. "Ada apa ini Hans? Kenapa semua orang terlihat sibuk?" Tanyanya dengan nada penasaran dan bingung.
Hans mengangguk, siap menjawab. "Yang mulia raja, dan yang mulia ratu akan datang ke kediaman Duke Horte nanti malam, Nyonya."
"APA?"
Tatiana berseru kaget. Para pelayan yang mendengar langsung menoleh lalu memberi salam pada Tatiana. Wanita itu bergegas mengedipkan matanya berkali-kali, mungkin saja dia sedang mimpi pikirnya mungkin.
Kenapa pula bisa? Batin Tatiana heran.
"Tuan Duke menerima surat dari yang mulia raja tadi, beberapa saat setelah nyonya meninggalkan kediaman untuk pergi ke istana." Sambung Hans menjelaskan pada Tatiana yang masuk syok.
"Vainas?" Ulang Tatiana.
Hans mengangguk. "Dimana dia sekarang?" Tanya Tatiana, wanita itu bahkan panik bukan kepalang sekarang.
"E, tuan Duke ada di ruangan kerja, Nyonya. Nyo- Nyonya?"
Tatiana tak mendengar lagi perkataan Hans. Wanita cantik itu langsung melesat berjalan tergesa-gesa menuju ke ruangan kerja Vainas. Tampaknya pria itu sedang mengurus pekerjaannya sebelum persiapan pesta nanti malam.
Astaga! Kenapa mendadak sekali bisa gila aku kalau begini. Tadi saja aku sudah mendeklarasikan perang dengan Cellia itu. Pikir Tatiana dengan raut wajah berkerut.
Tanpa basa-basi dan aba-aba Tatiana membuka pintu ruangan kerja tersebut. Mencari sang pemilik ruangan dengan tatapan cepat.
"Vainas!" Seru Tatiana langsung berjalan masuk ke dalam ruangan.
Didalam sana terlihat Vainas yang sedang duduk di dekat meja kerjanya. Mengenakan pakaian biasa dan sebuah kacamata yang tertaruh di depan matanya. Vainas menoleh dengan tatapan heran.
"Tati-"
"Apa maksudnya ini? Yang mulia raja dan yang mulia ratu akan datang?" Tatiana memotong perkataan Vainas. Wanita itu tampak tak sabaran sekali kali ini. Lagipula siapa juga yang tidak akan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Фэнтези[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...