Kereta kuda melesat dengan cepat, melewati jalanan yang sangat bersih di tengah cuaca yang sangat cerah. Sang penumpang dalam kereta kuda hanya diam, menatap ke luar jendela kereta dengan tatapan datar. Suasana hatinya sangat jelek hari ini karena telah menghabiskan waktu selama beberapa saat dengan seseorang pria yang benar-benar menguras semua emosi yang dia miliki.
"Apakah anda baik-baik saja nyonya?" Tanya Belle yang sedari tadi telah memerhatikan mimik wajah Tatiana. Wanita itu hanya diam dengan wajah berlipat.
Tatiana menghela nafas panjang, "tidak terlalu. Sungguh aku ingin sekali memukuli kepalanya dengan vas bunga di atas meja tadi." Jawab Tatiana dengan tatapan sinis saat mengingat-ingat kembali kejadian di istana tadi.
"Jangan lakukan itu nyonya. Jangan dengan tangan anda." Sahur Belle berusaha menghibur nyonya di hadapannya.
Wanita itu mendengus sebal, tak ada bia untuk tertawa atas gurauan pelayan pribadinya. Kereta kuda telah meninggalkan istana utama sejak lima menit yang lalu. Mereka telah memasuki pasar ibukota yang sangat ramai karena musim semi yang selalu di nanti-nanti telah tiba. Banyak pedagang yang membawa dagangan mereka dengan gerobak atau sambil membawa sebuah keranjang. Banyak pula anak-anak rakyat biasa yang bermain di sepanjang pinggiran jalan.
Mood Tatiana menjadi jelek setelah adu argumen dengan Iaros. Bahkan untuk tersenyum pada seorang rakyat biasa yang tak sengaja bertatapan dengan dirinya pun tak ada.
Sialan si Iaros itu! Awas saja aku akan mencekikmu jika ada kesempatan. Batin Tatiana dengan penuh dendam.
Kereta kuda mereka melewati jalanan yang familiar. Dulu waktu musim dingin disinilah Tatiana sering berkunjung mencari seseorang dan Informasi.
"Berhenti disini!" Seru Tatiana sambil bangkit dari duduknya.
Belle mengetuk bagian depan kereta kuda agar memberitahukan kusir agar berhenti. Kerata kuda berhenti begitu sampai di sebuah kedai roti. Tatiana bersiap turun dari kereta walaupun Belle tampak bingung kenapa Tatiana ingin turun.
"Kau tetap di kereta kuda Belle. Aku takkan lama hanya menyapa seseorang." Ujar Tatiana saat melihat Belle yang ikut turun.
"Tapi--"
"Kau tak usah khawatir. Aku akan baik-baik saja, hanya menyapa seorang kenalan dari kampung halamanku." Tatiana berkata mencoba menyakinkan wanita pelayan tersebut.
Walaupun terlihat masih keberatan Belle akhirnya tetap menunggu di depan kereta, ia tak kembali masuk. Tatiana juga mengatakan hal yang sama pada kedua pengawalnya. Sir Luks sempat mengatakan beberapa hal tapi ia tetap meminta mereka semua menunggu di kereta kuda saja.
Tatiana melangkah masuk ke dalam kedai roti tersebut. Sang pemilik kedai sudah paham dan langsung mempersilahkan Tatiana naik ke lantai dua kedainya. Ruangan dimana biasanya Nero atau Nasiro akan berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Fantasy[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...