BAB 6

2.8K 267 35
                                    

Tatiana memegangi sebuah garpu dengan perasaan tertekan, para pelayan menatap dirinya yang bersama dengan Vainas di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatiana memegangi sebuah garpu dengan perasaan tertekan, para pelayan menatap dirinya yang bersama dengan Vainas di meja makan.

Tolong kalau kalian menatapku terusan seperti itu aku akan sakit perut, batinnya mengeluh.

Ia memasukkan sepotong kecil daging steak dengan wajah yang sama sekali tak menikmati, Vainas yang ada di depannya malam dengan wajah datar sampai tak mengatakan sepatah kata pun saat bersama dengan Tatiana.

"Hah~"

Lebih baik aku membaca diary Tatiana daripada harus duduk dan menyantap makanan yang terasa tak nikmat ini, pikirnya dengan wajah sedih.

"Hans!" Panggil Vainas.

"Ya tuan,"

Vainas mengangkat pandangannya ke arah Tatiana yang masih memasang wajah murung, wanita itu memegangi sebuah cangkir yang berisi jus jeruk.

"Panggil semua pelayan dan kumpulkan ke ruangan utama," suruhnya dengan nada dingin, Hans memahami perintah tersebut dan pergi mengumpulkan semua pelayan.

Tatiana baru sadar kalau hanya tinggal mereka berdua di dalam ruangan makan, bahkan pelayan yang tadi menjadikannya bahan gosip juga sudah pergi.

"Menurutmu ini salahku?" Tanya Vainas  menatap Tatiana, gadis itu langsung kaget dengan pertanyaan pria itu.

"Apa maksud anda?" tanya heran.

"Lupakan, nanti aku akan memberitahukan seluruh pekerja kalau aku menikahimu," ujarnya lalu beranjak meninggalkan Tatiana sendirian.

Tatiana hanya bisa terdiam heran dengan yang barusaja terjadi, "hah?apa maksudnya itu?"

Akhirnya Tatiana dapat menekan makanannya tanpa ada rasa tertekan atau tercekat, ia menikmati steak daging domba tersebut dengan santai.

Hans kembali ke ruang makan, "astaga, nyonya dimana tuan?" Tanya dengan wajah kebingungan.

Nyo...nyonya? Batin Tatiana syok.

"Du..Duke pergi ke kamarnya," jwab Tatiana asal, pria itu tak pernah mengatakan kalau dirinya akan ke kamar.

"Baiklah mari kita menjemput tuan nyonya, semua pelayan telah saya kumpulkan di ruang utama," lapornya seakan Tatiana lah yang menjadi tuan rumah saat ini.

Tatiana bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah Hans menuju ke kamar Duke dengan berat hati, ia barusaja memakan potongan daging steak tersebut dengan nikmat.

Ternyata Vainas sedang berada di depan kamarnya sambil berbincang dengan sang dokter, mereka tampak membicarakan tentang kemajuan kesehatan pria itu.

Kini Tatiana dan dokter tersebut saling bertatapan satu sama lainnya, "ah salam pada nyonya," ia pun membungkuk pada Tatiana.

Tolong bertingkah seperti biasnya, aku jadi tidak nyaman kalau kalian semua mendadak penuh hormat begini, batin Tatiana tak suka.

Hans melaporkan pada Vainas kalau semua pelayan telah ia kumpulkan, mereka semua langsung menuju ke ruang utama untuk memberikan sebuah pengumuman tentang identitas Tatiana.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang