Astaga ternyata sudah pagi saja, batin Tatiana begitu membuka matanya.
Kamar itu terlihat lengang, hanya ada satu orang yang terlihat saat ini. Tatiana bangkit dari tidurnya. Tak ada tanda-tanda kehadiran Vainas di kamar tersebut.
Tatiana mengangkat satu alisnya, "kemana perginya pria itu?" Ia bertanya-tanya. Bukankah Vainas sedang cedera dan butuh istirahat.
Wanita itu beranjak dari ranjang dan menyibakkan kain yang menutupi sekeliling ranjang, ia berjalan menuju ke arah jendela kamar yang telah terbuka membuat sinar matahari memasuki kamar tersebut. Tatiana berjalan sambil mencari sesuatu, dimana lonceng memanggil pelayan kamar tersebut.
"Oh! Ternyata sudah sadar?"
"Astaga!" Tatiana melonjak kaget begitu mendengar suara tersebut. Ternyata ada Vainas di kamar tersebut, pria itu sedang duduk di sebuah bangku di teras kamar. Menjemur dirinya di bawah sinar matahari pagi.
Tatiana tertawa kikuk. Ia sedikit canggung saat ini, mungkin saja karena kejadian tadi malam.
Bisa-bisa aku memikirkan hal kotor seperti dengannya. Pikir Tatiana dengan wajah merah merona.
Kemarin malam.
Vainas terus mendekati Tatiana, membuatnya semakin terdesak dan tersudut di ranjang tersebut. Sepertinya Vainas sama sekali takkan mengalah kali ini.
"Kau- kau ingin melakukan ap-?" Tanya Tatiana terbata-bata. Selain keadaan yang ambigu otaknya sudah memikirkan hal kotor juga secara bersamaan.
Vainas terus mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Tatiana, "malam ini aku takkan bermurah hati."
Bulu kuduk Tatiana berdiri hingga membuatnya merinding sekaligus geli. Tatiana menelan ludahnya dengan susah payah, ia dapat mendengar jelas deru nafas masing-masing dan tatapan lekat dari Vainas yang membuatnya kesulitan mengambil nafas.
Tatiana mencoba membuka mulut, "Va- Vainas, aku-"
"Diamlah!" Vainas menutup mulut Tatiana dengan tangan kanannya. Membuat wanita itu ingin memberontak melepaskan diri.
Suasana lenggang malam ini membuat mereka berdua dalam suasana yang aneh. Vainas membaringkan Tatiana ke atas kasur dan langsung menindih dengan tubuh kekar kekarnya.
"Malam ini aku takkan menuruti aturan beda ranjang itu, jadi diamlah dan tidur." Bisik Vainas sambil memejamkan kedua matanya, berusaha untuk tidur.
Tatiana menahan nafasnya beberapa saat, ia terlihat kaku saat tidur dalam keadaan berdekatan seperti itu. Selain itu ia malu, karena memikirkan hal kotor hanya karena kalimat yang diucapkan Vainas barusan.
Astaga tolong bawa saja aku kembali ke duniaku atau biarkan aku merasuki boneka beruang saja. Batinnya merasa malu.
Kembali ke masa sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Fantasia[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...