Esok harinya Tatiana sudah bersiap untuk berangkat ke istana memenuhi undangan dari putri mahkota. Wanita itu terlihat kusut sekali pagi ini, bukan. Bukan penampilannya tapi pikiran dan hatinya yang sangat kusut. Kemarin Vainas kembali berdebat dengan Tatiana, wanita itu baru kembali dari butik Ella jam sepuluh malam yang artinya dua belas jam Tatiana berada di luar kediaman tanpa pengawal dan pelayan.
Vainas terus beradu argumen dengan Tatiana. Mengatakan kalau itu adalah sebuah tindakan yang bisa membuat kehebohan di kediaman ini. Tatiana yang merasa tak bersalah juga menjawab kalau dirinya hendak menunggu gaun yang sedang di kerjakan butik tersebut untuknya. Butuh waktu sebelas jam untuk Jena menyelesaikan gaun berdasarkan sketsa yang disukai Tatiana. Tak ada waktu untuk membuat dari awal jadi dia menggunakan gaun lain yang dipermak secantik mungkin.
Pukul sepuluh pagi hari ini, Tatiana sudah selesai sarapan sendirian. Vainas menarik diri karena masih marah dengannya, menyibukkan diri di ruangan kerja dengan tumpukan dokumen. Gaun berwarna merah dengan pecahan kerang laut yang memberikan kesan permata pada bagian bawah gaun Tatiana terlihat sangat cantik. Rambut hitamnya di ikat ke atas dan dihiasi sebuah pita merah pekat.
"Apakah kereta kudanya sudah siap?" Tanya Tatiana pada Valina.
"Sudah Nyonya." Jawab Valina. Dia tampak sibuk memberikan pewarna pada pipi kiri Tatiana.
Begitu selesai berdandan Tatiana bergegas keluar dari kamarnya menuju ke halaman depan kediaman dimana kereta kuda telah menunggu dirinya untuk pergi. Hans ikut mengantarkan Tatiana sampai baik ke dalam kereta kuda tersebut. Sedangkan Vainas sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya, dan hal itu tak ada masalah oleh Tatiana.
Kereta kuda bergerak dengan kecepatan sedang, meninggalkan kediaman Duke Horte yang sangat cantik hari ini. Cahaya matahari musim semi membuat seolah-olah rumah mewah tersebut tak ada malamnya selalu terang benderang. Tatiana duduk di dalam kereta kuda sendirian tanpa ada Bella atau Valina. Dia ingat bahwasanya Nero meminta agar sedikit mulai menjaga jarak dari semua hiruk pikuk kediaman Duke Horte dan penghuninya.
"Ngomong-ngomong ekspresi macan apa yang akan diperlihatkan Cellia nanti?" Tanya Tatiana pada diri sendiri.
Ini sungguh membuat semuanya menarik. Tatiana dengan sengaja memilih sketsa gaun yang mirip dengan gaun seorang Lady kerajaan Lazio yang telah tiada. Bukan tanpa alasan namun ini bisa memberikan pukulan yang sangat kuat pada Cellia mengingat dia menjadi salah satu saksi hidup kenapa Lady itu mati.
Tatiana menyeringai, memperlihatkan semua gigi depannya yang putih dan tersusun rapi. Dia bukan jahat, dia hanya menggunakan semua akalnya agar bisa menang dari semua kejadian yang akan menimpanya.
⚜️⚜️⚜️
Ternyata Cellia sudah menunggu kedatangan Tatiana di istana ratu. Wanita itu sudah duduk di sebuah ruangan sambil ditemani kudapan dan sebuah teko teh berisi teh hitam yang sangat pekat. Mungkin ini alasan Iaros juga menyediakan teh hitam pada Tatiana tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Fantasia[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...