BAB 14

1.9K 197 43
                                    

"Huh~" Tatiana turun dari kereta kuda sambil menghela nafas panjang, ia lelah sangat lelah akan hari ini yang benar-benar merenggut tenaganya di hari yang sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huh~" Tatiana turun dari kereta kuda sambil menghela nafas panjang, ia lelah sangat lelah akan hari ini yang benar-benar merenggut tenaganya di hari yang sangat dingin.

Valina bergegas berjalan membimbing Tatiana yang termasuk tindakan tidak di perlukan tapi wanita itu bersikukuh untuk membimbingnya masuk ke dalam kediaman Duke Horte tersebut. Sesampai di dalam tampak para pelayan yang sibuk berlalu lalang mengurusi berkerja mereka masing-masing.

Huh~ aku ingin langsung tidur setelah ini, batin Tatiana menghela nafas berat.

Telinga Tatiana menegak sejenak menangkap suara langkah kaki yang perlahan-lahan semakin jelas ke arahnya. Tak berselang lama muncul Hans dengan langkah yang tergesa-gesa ke arahnya.

"Ny..nyonya!"

"Ara! Hans kenapa kau terlihat tergesa-gesa begitu?" Tanya Tatiana dengan wajah heran.

Hans berhenti di hadapan Tatiana dengan nafas yang tak teratur, pria itu merapikan pakaiannya dan membungkuk ke arah Tatiana, "maaf karena telat menyambut kedatangan anda Nyonya,"

"Tidak! Tidak! Tidak! Lagipula aku pergi juga lama, kau tak perlu menyabut aku pulang!" Ujar Tatiana panik.

Hans mengangkat pandangannya dan menatap Tatiana yang tengah bersikukuh menyuruhnya untuk biasa saja karena mereka menjadi pusat perhatian saat ini.

Setidaknya lakukan saja di depan kamarku atau di tempat lain! Ini masih di depan pintu utama, pikir Tatiana.

"Nyonya, apa anda barusaj..."

"Ah! Benar juga aku barusaja dari kediaman Count Milfa," jawab Tatiana atas pertanyaan belum sudah Hans.

"Itu berarti?"

Tatiana memasang senyum miring dan mengeluarkan surat tanah Veins yang diberikan Count Milfa padanya setelah beradu pendapat. Ntah mimpi apa yang terjadi Hans tampak bahagia dan berlinang air mata haru. 

"Nyonya!"

"Huh!" Tatiana.

"Sudah saya duga anda sangat luar biasa," puji Hans dengan nada senang.

Tatiana tersenyum lebar, ada rasa bangga di dalam dirinya saat Hans memuji dirinya. Untuk pertama kalinya ia di puji seperti setelah mengalami nasib sial tiada henti belakangan ini.

Selagi kedua orang itu berbahagia Valina yang masih bersama mereka hanya bisa tersenyum kaku dan sedikit menjauh dari mereka berdua. Tanpa ada yang menyadari juga, Vainas terlihat sedang memerhatikan mereka dari lantai dua yang jaraknya lumayan jauh, pria itu tampak diam memerhatikan Hans dan Tatiana yang sedang tersenyum lebar berdua.

Barusaja pria itu berniat membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi ia mengurung kembali niat tersebut dan beranjak pergi meninggalkan tempatnya.

                             ⚜️⚜️⚜️

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang