Sebuah surat datang untuk Tatiana, surat yang di kirimkan oleh Jena. Ntah ini dikatakan kabar baik atau kabat buruk untuk Tatiana. Surat tersebut di tulis langsung oleh pangeran Ace.
Teresia.
Kurasa tak akan banyak hal yang akan ku sampaikan lewat surat ini.
Datanglah ke pasar bawah tanah toko Roei tiga hari lagi. Itu akan menjadi kesempatan yang bagus untuk pertemuan kita setelah sekian lama.
Kuharap kau bisa datang kali ini Teresia, sudah lama kita tak bercakap-cakap saling bertukar kabar.
AceTatiana menyeka bekas teh yang ada di pinggir bibirnya. Ini hal bagus karena ia mendapat surat dari pihak kerajaan Lotrus namun menjadi hal buruk juga karena bertepatan dengan undangan dari pangeran Iaros.
"Sial, kenapa harus bersamaan begini? Pagi-pagi sudah di kejutkan oleh surat dari Iaros malam malah dikejutkan lagi dengan surat dari pangeran Ace." Tatiana berkata dengan nada lelah, wajahnya juga letih melihat betapa padatnya aktivitas minggu ini.
Malam nan sedikit dingin karena angin terus bertiup mempercepat penyerbukan tanaman. Langit malam yang dipenuhi oleh gemilang bintang serta bulan sabit yang masih baru. Tatiana sendirian di dalam kamarnya, sedari sesudah mandi tadi ia menyuruh agar para pelayan tidak menemaninya di kamar.
"Akan lebih seru juga aku memiliki teman yang bisa di ajak bicara leluasa." Gumamnya, di kediaman Duke Horte Tatiana tak memiliki teman. Lebih tepatnya teman yang bisa di ajak bicara seperti Nero, Nasiro, atau Jena. Hanya ada Hans yang sangat patuh, Valina si tukang gosip dan Bella si wanita kaku.
Tatiana menghela nafas panjang, ia beranjak menuju meja rias mengambil lampu dari lilin yang ada di sana dan langsung membakar surat dari Jena. Ia harus menghilangkan jejak dari para utusan kerajaan Lotrus sebisa mungkin agar tak ada yang curiga. Sejauh ini baik-baik saja walaupun Belle dan Valina sering memeriksa seluruh kamarnya untuk di bersihkan namun mereka sama sekali tak curiga.
Tatiana membuka laci meja rias ia meriah sebuah buku berwarna coklat gelap yang terlihat cukup kusam. Itu diary Tatiana asli, wanita itu menulis setiap kejadian-kejadian penting selama ia berada di kediaman Duke Horte. Terutama soal Vainas, sepertinya Tatiana benar-benar telah jatuh hati pada pria itu, walaupun dirinya tahu persis kalau dia adalah anak dari orang yang membantai habis keluarganya.
Halaman ke-145 itu adalah halaman yang sering di baca Tatiana. Halaman itu menceritakan soal pemakaman Duke Horte sebelumnya yang sangat menyedihkan menilik cara wanita itu mendeskripsikan kejadian waktu itu.
Hari itu hujan lebat membahasi acara pemakaman, aku berdiri di dekat Bella dan Charry. Charry menangis tersedu-sedu sedangkan aku dan Belle hanya banyak diam. Aku melihat kalau tuan muda saat itu benar-benar terpukul, dia sendirian sekarang tanpa ada ayah dan ibu sama sepertiku. Tuan muda masih tetap berdiri di samping batu nisan membiarkan hujan membasahi seluruh badannya. Kami beranjak kembali ke kediaman Duke Horte namun Vainas masih ingin disana. Ia ditemani oleh Hans yang selalu setia dengannya.
Tepat tiga bulan setelah pemakaman Duke Horte sebelumnya tuan muda telah resmi menjadi Duke baru kediaman Horte, menjadi Duke muda yang ada di kerajaan Lazio. Aku sedang melihatnya, lihatlah betapa tampannya tuan muda tidak tuan Duke muda itu saat penobatannya. Semua orang merayakan atas penobatan Duke Horte yang baru. Tapi ada sebuah rahasia akan malam sebelum kematian Duke Horte sebelumnya, dan aku mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
خيال (فانتازيا)[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...