Bab 114: Putri Alabasta Nefetari Vivi Ditangkap!

544 44 3
                                    

Red Line, Marijoa, Kastil Pengeua, Kantor Gorosei.

“Berapa banyak yang diinginkan oleh Hancock?” Tanya Masato dengan serius kepada Sengoku melalui den-den mushinya.

“Hancock meminta 1 miliar berry untuk satu bulan”

“Omong kosong!” Masato berkata dengan marah, “Itu terlalu banyak!”

“Saya sudah mengatakan hal yang demikian” Sengoku berkata dengan nada pasrah, “Akan tetapi, hal tersebut tidak menggoyahkan Hancock. Dia tetap kukuh pada pendiriannya dan ingin kami membayar sebanyak 1 miliar berry setiap bulannya. Jika tidak, kami dilarang untuk melakukan hal-hal yang demikian”

“Bagaimana dengan Raja Fortis?” Masato bertanya kembali, “Seharusnya kalian sudah mencoba bernegosiasi dengannya, bukan?”

“Jawaban yang kami dapat juga sama, Masato-sama” Sengoku berkata, “Raja Fortis juga mendukung keputusan yang dibuat oleh Hancock. Dia setuju dengan keputusan tersebut dan malahan ada kemungkinan Raja Fortis ingin meminta lebih dibandingkan itu”

“Mustahil kami bisa memberikan lebih” Ogata berkata dingin dengan, “1 miliar berry aja sudah terlalu tinggi untuk diberikan dalam waktu satu bulan hanya untuk melakukan penjagaan. Mereka bahkan akan mendapatka keuntungan dari penjagaan tersebut”

“Sebaiknya kami menerima hal ini” Noda berkata, “1 miliar demi keamanan dari Tenryuubito. Itu bukanlah nilai yang tinggi. Kami bisa melakukan pengambilan dana kepada setiap Tenryuubito sebanyak 100 juta berry demi alasan keamanan mereka untuk melakukan perjalanan menuju ke Pulau Saboundy. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali yang dimana hal itu akan menyebabkan nama kami dimata dunia akan hancur.”

“Saya setuju” Sonoda mengangguk, “Kami juga habis ini harus fokus untuk menstabilkan keadaan politik dari setiap kerajaan. Saat ini terjadi banyak sekali kekacauan akibat berita terbunuhnya Tenryuubito. Banyak pasukan dari pihak pemberontak dari setiap kerajaan yang mulai melakukan gerakan mereka. Kami tidak bisa membiarkan hal ini sampai terjadi”

“Sial! Sejak kemunculan dari Kerajaan Fortis. Dunia menjadi semakin kacau dari waktu ke-waktu” Yasunori berkata.

“Sengoku” Masato yang sudah mendapatkan pendapat dari setiap Gorosei langsung berkata, “Terima tawaran dari Hancock. Kamu minta salah satu Angkatan Laut untuk datang mengambil uang dari pihak kami kemudian membawanya kepadanya. Setelah uang itu diserahkan, langsung pasang blokade di wilayah tersebut”

“Saya mengerti”

Grand Line, Pulau Saboundy Archepelago, Area 13.

“Hmp! Kenapa Angkatan Laut seperti kalian datang ke sini? Ingin datang membalas dendam kepadaku?” Tanya Hancock dengan penuh kebanggaan sambil menatap ke arah Tsuru yang ada di depannya saat ini.

Tsuru sendiri adalah seseorang yang telah ditugaskan untuk mengurus masalah negosiasi ini terutama Angkatan Laut mengetahui seberapa bencinya Hancock kepada pria.

“Kami tidak datang ke sini untuk membalas dendam Hancock” Tsuru berkata dengan tenang sambil menatap sekelilingnya yang saat ini mereka telah menjadi bahan tontonan bagi para warga. Tsuru menghela nafas, “Saya disini ingin melanjutkan negosiasi sebelumnya terkait dengan pembangunan blokade”

“Saya masih tetap kepada keputusanku” Hancock berkata kembali dengan serius, “Jika kalian tidak mempu membayarnya, silahkan pergi dari sini dan jangan mengganggu urusanku”

“Kami akan membayarnya” Tsuru berkata dengan cepat, “Letakan di depan Hancock uang yang kami bawa”

“Baik, Wakil Laksamana!”

One Piece : Sistem Pembangunan KerajaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang