One Piece : Sistem Pembangunan Kerajaan

Bab 116: Mengubah Sebuah Rumor

Dunia Baru, Kerajaan Fortis, Istana Kerajaan, Ruangan Kerja Raja.

“Apa kamu perlu sesuatu dari kami, Yang Mulia?” Tanya Kaguya dengan tenang sambil tersenyum kepada Ars yang saat ini sedang duduk di depannya. Robin juga saat ini sedang berada bersama dengan mereka berdua di ruangan tersebut. Hal tersebut disebabkan Ars telah memanggil keduanya untuk menghadapnya pada saat pekerjaan keduanya telah selesai.

“Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian berdua” Ars berkata dengan tenang, “Kaguya, saya ingin Robin ikut dalam pelayaran pada tanggal 27 sampai dengan 27 february nantinya”

“Pelayaran?” Gumam Robin dengan bingung.

“Ikut pelayaran?” Kaguya bertanya sambil mengangkat keningnya, “Apa alasan untuk Robin ikut dalam pelayaran tersebut?”

Ars menghela nafas, “Pulau Water Seven saat ini dalam kondisi yang berbahaya”

“Berbahaya?” Kaguya langsung mengerutkan kening, “Jika itu berbahaya, kenapa Robin harus ikut bersama dalam pelayaran ini? Bukankah lebih baik hanya Hashirama saja yang pergi kesana? Pulau Water Seven juga berlokasi dekat dengan Enies Lobby yang dimana penuh dengan orang-orang Pemerintah Dunia. Seharusnya kamu tahu betapa berbahaya Robin jika berada disana”

Robin yang mendengar hal ini menjadi semakin tertarik. Namun, dia tidak bisa berbicara karena pada saat ini bukanlah waktu yang paling tepat.

“Saya tahu” Ars mengangguk, “Akan tetapi….”

Ars menghela nafas kembali, “Kondisi yang dialami oleh Pulau Water Seven sendiri dikarenakan kemunculan senjata kuno yang saat ini dipegang oleh Pemerintah Dunia”

“Senjata kuno?!” Mata Robin langsung melebar mendengar hal ini dan segera, “Yang Mulia, saya minta maaf. Akan tetapi, apa maksudnya dengan senjata kuno yang kamu katakan sebelumnya?” Robin segera membuka suaranya.

Tatapan Ars menatap ke arah Robin, “Semenjak kamu datang ke sini, dunia telah mengalami banyak sekali perubahan”

“Tadi pagi” Kaguya tiba-tiba melanjutkan, “Pulau Dressrosa telah dihancurkan dan dalang dibalik kehancuran Pulau Dressrosa adalah Pemerintah Dunia yang menggunakan salah satu senjata kuno yaitu - Uranus untuk menghancurkan pulau tersebut”

“Apa?!” Robin berteriak dengan wajah penuh kejutan.

“Pola dunia yang kamu ketahui sebelumnya juga saat ini telah berubah dengan sangat signifikat. Sebelumnya, dunia ini memiliki 3 pola kekuatan. Angkatan Laut, Kaisar Lautan, dan Shichibukai. Namun, Boa Hancock sudah keluar dari Shichibukai. Doflamingo yang terindikasi meninggal akibat serangan yang dilakukan oleh Pemerintah Dunia. Itu berarti saat ini Shichibukai hanya tersisa 5 orang saja.” Ars berhenti dan melanjutkan, “Dengan Pemerintah Dunia memperlihatkan kepemilikan senjata kuno tersebut, Pemerintah Dunia selain menggunakan senjata kuno itu untuk memperbaiki nama mereka. Mereka juga sudah ikut andil dalam pola kekuatan dunia ini”

“Hancur…” Gumam Robin dengan pelan, “Bukankah Kerajaan Dressrosa merupakan bagian dari aliansi Pemerintah Dunia? Bagaimana mungkin—”

“Itu benar” Ars mengangguk, “Namun, baru-baru ini Raja Dressrosa yaitu Doflamingo menghubungiku dan ingin membangun hubungan kerja sama dengan kami atau dapat dikatakan mereka ingin bergabung dalam alinasi Octagon. Saya menerima hal itu dengan catatan dia harus menyelesaikan lima hal yang diperintahkan olehku dalam waktu satu bulan. Ada kemungkinan alasan dibalik kehancuran Kerajaan Dressrosa karena orang-orang dari Pemerintah Dunia terutama pihak Gorosei mengetahui berita tersebut. Tentunya, Pemerintah Dunia tidak ingin ada sebuah kerajaan yang membangun hubungan kerja sama dengan mereka akan mundur seperti halnya Kerajaan Prodance dan Kerajaan Ryugu yang dimana hal itu akan menurunkan atau mencoret nama mereka kembali ke mata masyarakat sementara nama persekutuan kami akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Bukan hanya presentase yang ditakuti oleh Pemerintah Dunia, melainkan kekuatan dari persekutuan kami akan meningkat dibandingkan sebelumnya dengan bergabungnya Kerajaan Dressrosa. Kerajaan Dressrosa dibawah pimpinan dari Doflamingo adalah sebuah kerajaan yang sangat patut untuk diperhatikan oleh Pemerintah Dunia karena masalah relasi.”