Bab 19 | Berantem

1.9K 179 50
                                    

~Garis Semesta~

"Bang.." panggil Mahesa membuka pintu kamar Adrian dengan pelan berjaga-jaga bila kakak nya itu sedang tidur.

"Iya, Sa." Rupanya dugaan Mahesa salah Adrian sedang mengerjakan sesuatu dimeja belajarnya tentu dengan muka yang sudah kusut Mahesa saja tidak tahu sudah berapa lama Adrian duduk di depan laptop yang menyala.

Mahesa melangkahkan kakinya untuk lebih masuk kedalam ia mendudukan bakongnya di pinggir tempat tidur Adrian dengan perasaan yang resah.

"Bang.."

"Ada yang sakit lagi," tanya Adrian.

"Nggak ada, Bang. Cuma gua nyari foto gua sama Lika, gak ada," ucap Mahesa dengan suara yang lebih pelan.

"Yang mana?"

Sontak pernyataan Mahesa membuat Adrian mengalihkan kefokusannya pada hal yang sedang ia kerjakan karena Adrian tahu berharganya sebuat foto tersebut.

"Foto yang mana?"

"Yang di pigura itu, Bang. Foto ulang tahun gua sama Lika yang terakhir," lirih Mahesa.

"Udah nyoba nyari?" Mahesa menganggukan kepalanya, sedari tadi Mahesa mencari foto tersebut didalam kamarnya namun hasilnya nihil.

"Terakhir lo liat dimana?" Adrian mengintrogasi.

"Biasa gua simpen di meja belajar cuma karena Bira suka kerumah akhirnya gua simpen dilaci meja belajar karena gua kangen sama Lika gua bawa lagi piguranya ntah gua yang ceroboh gak nyimpen lagi ntah gimana, Bang.." jelas Mahesa.

"Ayo cari lagi bareng gua."

"Bentar Bang gua masih cerita.." Mahesa menahan lengan Adrian yang akan pergi ke kamarnya untuk mencari foto yang di maksud Mahesa.

"Apa?"

"Piguranya ada kok. Seperti yang lo tahu di pigura itu ada dua potongan foto dan itu ilang satu ya yang foto ulang tahun kita berdua," sambung Mahesa dengan kening yang menggerut, Mahesa akan gila jika kehilangan foto tersebut.

"Lo nemuin itu nya dimana?" Mahesa menghela nafas terlebih dahulu.

"Di bawah meja belajar.." lirih Mahesa.

"Ayo cari lagi." Mahesa menggelengkan kepalanya. Mahesa sudah mencari di setiap sudut kamarnya, mengobrak-abrik bahkan mencari foto tersebut di sela-sela terpencil tetapi hasilnya tidak di temukan membuat Mahesa ingin menyerah mencarinya.

"Udah, Bang. Gak ada. Gua gimana kalau foto itu gak ada, kenapa harus foto itu yang ilang? Itu ada tulisan tangan Lika, Bang.." jelas Mahesa menatap Adrian dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

Adrian mendudukan bakongnya di samping Mahesa duduk tangannya terarah untuk mengusap punggung tegap adiknya, Mahesa sedih Adrian tahu itu.

"Kalau emang foto nya ilang satu kemungkinan ada yang ngambil, Sa."

"Lo yang ambil?" Adrian menggelengkan kepalanya.

"Kalau gua yang ngambil pasti gua balikin ke lo, Mahesa," kesal Adrian.

"Gimana dong, Bang? Gua gak mau itu ilang cuma itu tulisan yang bisa gua kenang, Malika kasih buat gua Bang kalau ilang sama aja gua ngingkarin janji gua buat jaga foto itu sampe gua tua," ujar Mahesa.

Garis Semesta | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang