Bab 48 | Pulang

1.7K 161 53
                                    

***

Dua tahun kemudian.

Hallo semuanya, ini gua Mahesa.

Gak kerasa anjir udah berapa bulan gua disini tapi gak ada perubahan apa-apa, yang ada gua semakin sakit, makin kurus makin kayak mayat hidup yang gua harap gak jadi mayat beneran aja.

Gais, gua tahu dari Bang Adrian kalau di tanggal 21 bulan ini kalian mau wisuda SMA yang artinya tugas kalian di SMA udah selesai dan siap nempuh kehidupan baru kedepannya yang di sayangkan di saat itu gua gak ada karena gua masih di sini.

Sebenarnya gua malu banget harus bikin vidio kayak gini kalau bukan di suruh Bang Adrian, dia maksa banget. Udah maksa gua bertahan eh di tambah gua harus bikin vidio yang menjijikan kayak gini. Malu bet gua kayak gini-ginian tuh tapi yaudahlah demi kalian yang gua pastiin pada kangen sama gua, apalagi lo, Ka. Patner gua berantem wkwk.

Simple aja sih gua cuma mau ngucapin selamat hari kelulusan buat kalian semua, semoga nilai kalian pada bagus dan bisa masuk di universitas impian kalian dari dulu. Gua percaya walau gaya Azka sama Satria urakan tapi soal mimpi mereka gak bakal main-main, iya kan?

Kalau cewek gua ah bukan maksud gua mantan gua yang masih sangat gua cintai dia pasti jadi murid dengan lulusan terbaik, benar? Pasti benar. Yang pasti aku bangga, Ra.

Kei, Nai selamat lulus yak. Gua kangen di sebut om-om sama kalian berdua walau ujungnya Shabira ngedumel karena gak suka gua di sapa Om-om padahal dia jadi tante nya nanti haha..

Gua kangen, gak niat nyamperin gua kesini? Ah jangan yang ada kalian pada mewek lihat keadaan gua yang sangat mengkhawatirkan. Tapi kalian harus percaya gua bakal pulang dengan keadaan sehat. Beberapa kali gua mimpi di datangin Reihan, dia selalu bilang buat bantu dia jagain anak dia. Gua janji setelah gua sehat gua pasti bantuin kalian jaga anak Reihan.

Bro, pokoknya terua doain gua yang terbaik. Hasil baik buruknya kita serahin sama yang di atas pastinya gua di sini udah gua kerahin semua tenaga gua buat ngelawan penyakit sialan ini, sakit sih tapi lebih sakit saat gua menyadari bahwa gak ada kalian di samping gua, wkwk lebay kan. Tapi serius gua kangen.

Ra, udah cantik jangan nangis terus. Harus banyak senyum, senyum kamu itu manis. Tapi jangan senyum sama laki-laki lain, ya? Inget loh kamu lagi nunggu aku.

Buat kalian semua, good job. Gua bangga udah pada lulus aja, selamat bertemu di kemudian hari, gua janji gua sehat.

See you ya.

Shabira tidak bisa menahan air matanya lagi setelah menonton ulang video yang dua tahun lalu Adrian kirim untuk mereka berdua.

Video ucapan selamat dari Shabira. Hal yang Shabira tangisin adalah saat melihat tubuh Mahesa yang terlihat kurus dengan muka yang terlihat pucat. Dan ini sudah tahun ketiga Mahesa di sana, belum ada tanda-tanda Mahesa akan pulang bahkan mereka sudah kehilangan kabar Mahesa.

"Aku kangen, Mahesa. Kangen banget," isak Shabira menangis di kamar nya dengan memeluk boneka yang Mahesa beri untuknya dua tahun yang lalu bahkan cincin yang tersimpan sebuah janji tersebut tidak pernah Shabira lepas.

Karena Shabira percaya Mahesa akan pulang.

Ting

Satria Aryaguna
Ra ada kumpulan weh, gua samper ke kos ya.

Shabira dan Satria memang satu kos bahkan mereka sama-sama tinggal di kos-an yang tidak terlalu jauh dari kampus. Kenapa tidak tinggal di apartemen? Keduanya sama-sama menjawab 'Apartemen terlalu luas.'

"Aku bener-bener hidup tanpa kamu, Sa."

Shabira bangkit untuk membasuh wajahnya, Satria pasti mengira bahwa dirinya baru saja menangis. Lelaki kekasih Naina itu selalu peka dengan sekitar termasuk kepada Shabira.

Garis Semesta | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang