~Garis Semesta~
Lee Heeseung
Dengan tergopoh-gopoh Adrian berjalan menghampiri Mahesa dan Satria yang tadi memberikan kabar bahwa Mahesa sedang sakit dengan keberadaannya yang berada di salah satu Mall yang untungnya tidak terlalu jauh dari kampus Adrian."Satria," panggil Adrian membuat Satria langsung menoleh dan menghela nafas lega.
"Kenapa nih bocah?" tanya Adrian.
"Pusing katanya, Bang. Kayaknya dari pagi dah badannya gak feet," tukas Satria.
"Iya, Sa?" tanya Adrian lagi kepada adiknya yang sedang bersandar di kursi tanpa merasa risih menjadi pusat perhatian.
"Kan gua udah bilang kepala gua sakit, Bang."
"Motor lo di mana?"
"Motornya dirumah gua, Bang. Gampang nanti gua anterin deh asal lo bawa Mahesa pulang dulu, kecapean juga habis basketan tadi," jelas Satria. Satria menahan rasa khawatir sedari tadi karena melihat wajah Mahesa yang pucat berbeda dari yang biasanya.
"Ayo lah. Lo gimana?"
"Gua bawa mobil, Bang." Adrian mengangguk.
"Ayo, Sa!" ajak Adrian.
"Papah, Bang. Ntar gua jatoh gimana?" Adrian memutar bola matanya malas, walaupun begitu Adrian tetap membantu Mahesa.
"KKN berapa minggu lagi, Bang?" tanya Mahesa saat mereka sudah berada di mobil
"Sebentae lagi nanti lo gua titipin sama sahabat gua," tukas Adrian fokus menyetir.
"Alah gak usah anjirt orang gua udah gede," kata Mahesa.
"Suka-suka gua, lo tanggung jawab gua jadi gua tau apa yang terbaik buat lo."
"Dengan cara nitipin gua ke sahabat lo itu, Bang? Aelah gua bukan bayi bukan balita bukan kakek-kakek jompo," gerutu Mahesa.
"Karena lo bukan mereka makanya gua titipin, lo tuh remaja yang perlu di jaga biar kagak liar. Bisa aja gua KKN lo jadi seenaknya keluar malem bolos sekolah hura-hura, terus beberapa hari ini badan lo juga lagi rewel sangat gak mungkin gua ninggalin lo sendiri ya minimal lo sama sahabat gua lah," cerocos Adrian dengan wajah yang kesel. Bukan hanya Adrian yang kesel, Mahesa pun berdecak kesal kakak nya itu selalu berpikiran negatif kepadanya.
"Itu pikiran elo nya aja yang nething mulu ke gua, kayak gak tau gua gaul sama siapa aja."
"Lo di urus sama gua. So lo harus nurut, nanti lo tinggal sama sahabat gua, gua udah izin sama Mamah Papah nya juga dan mereka kagak keberatan lagian mereka juga kenal orang tua kita." Mahesa tidak menjawab karena mau seberapa kali dia berprotes apa yang di inginkan Adrian tetap lah A tidak akan berubah menjadi B.
"Bang kepala gua sakit jadi bawa mobilnya jangan grusak-grusuk yak," lirih Mahesa dan memejamkan matanya.
"Sa kita mampir dulu ke klinik, ya?"
"No, Bang. Mau kerumah aja gua pengen nonton tayo."
~Garis Semesta~
Lee Heeseung
"Please lah masih pagi, Rev," kesal Keisya saat baru saja masuk kelas dan terlihat Reva yang sedang menyuapi Reihan makan."Sirik ae jomblo," cibir Reihan tidak suka jika kemesraannya terganggu. Apalagi perutnya saat ini sudah sangat lapar.
"Tau sih Kei, duduk aja sih," ucap Reva. Keisya berdengus kesal dan duduk dikursinya. "Berangkat sama siapa, Kei?" tanya Naina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Semesta | END
Novela Juvenil"Bang, Malika ngajak gua pergi sama dia. Tapi kalau gua ikut sama dia, lo gimana?" tanya Mahesa. "Jangan pergi, Sa. Disini aja, sama Abang. Start 24 November 2022