Bab 3 {REVISI}

8.3K 515 15
                                    

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback on

Di taman belakang sekolah, Rasello dan Liana tengah duduk di salah satu kursi taman.

"Ello, gue--- gue suka sama lo." ucap Liana.

Jantungnya berdegub sangat kencang. Ia sangat gugup saat ini karena pertama kalinya mengungkapkan perasaannya pada seorang pria terlebih lagi pria itu sahabatnya. Sebenarnya ia cukup lega, bisa mengungkapkan isi hatinya yang sudah lama ia pendam.

Mendengar pengungkapan dari Liana, Rasello tampak diam seraya memandang lurus. Wajahnya terlihat santai, lalu ia menghembuskan nafasnya. Memandang Liana yang kini sedang menunduk dengan menautkan kedua tangannya.

"Lo yakin?"

Liana mendongak menatap Rasello bingung.

"Lo yakin sama perasaan lo?"

"I-iya gue yakin. Gue udah dari dulu cinta sama lo."

"Gue juga."

Liana tercengang mendengar ucapan Rasello. Ia tidak menyangka Rasello membalas perasaannya.

"Gue suka lo."

"Jadi kita ... kita pacaran?" sumringahnya.

"Ya, tapi dengan satu syarat."

"Apa?" ucap semangat Liana.

"Kita harus rahasia-in hubungan kita dari Ola."

"Kenapa?" tanyanya bingung.

"Gue takut Ola kenapa-napa kalau tau hubungan kita." ungkap Rasello.

"Emangnya dia bakal kenapa? Pasti dia juga bakal seneng kalau tau hubungan kita."

"Congenital heart disease. Lo gak lupa itu kan?"

Liana terdiam mendengar kalimat yang Rasello ucapkan. Ia baru mengingat jika Viola memiliki penyakit jantung bawaan atau Congenital heart disease.

"Tapi apa hubungannya Ello?"

"Ola cinta sama gue."

"What? Tapi kan Ola dan lo sepupu ..."

Rasello menidurkan kepalanya dan memejamkan matanya.

"Lo gak mungkin suka juga 'kan sama Ola? Terus lo terima cinta gue karna mau ngalihin perasaan lo?"

Rasello membuka matanya, diam sejenak sebelum menatap lekat Liana. "nggak, gue udah anggap Ola adik gue sendiri." balasnya.

Liana menghembuskan nafasnya lega. "syukurlah ... oke, gue terima syarat lo. Gue janji gak akan bilang sama Ola tentang hubungan kita. Tapi lo juga harus pegang satu syarat dari gue, kalau selama kita pacaran lo harus prioritasin gue dan Ola nomor dua."

"Gue gak janji." Rasello beranjak dari duduknya.

"Lo gak bisa gitu dong Ello ..."

"Kalau lo gak mau, yaudah kita gak usah pacaran." Rasello melangkahkan kakinya.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang