Bab 34

7.6K 418 23
                                    

Typo Tandain Aja^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo Tandain Aja^^

.........


"Mau apa kesini?"

"Oh, apa mau pamer kalo kamu berhasil membatalkan pernikahan kita, iya?!"

Rasello menghela nafasnya sebelum memulai ucapan. "Gue kesini cuman mau nge-cek lo."

"Nge-cek? Nge-cek kalo aku udah mati atau belum?" Sinis Liana.

Liana menyesap teh hangat di depannya. "Kamu tenang aja, aku udah berubah pikiran kok." Ucapnya tanpa disadari oleh Rasello ia menggenggam erat cangkir teh itu.

"Gue harap, lo bisa mendapatkan yang lebih dari gue dan gue harap juga lo bisa mencari kebahagiaan lo sendiri."

"Kebahagiaan?"

"Kamu tau? Kebahagiaan aku itu kamu Ello!!"

Rasello menggeleng cepat. "Nggak Liana. Lo cuman memforsir diri lo dengan gue sebagai objek kebahagiaan lo. Mulai sekarang, lo ubah objek itu. Kalo pun kita bersama, lo gak akan mendapatkan kebahagiaan yang lo inginkan." Tutur panjang lebar Rasello.

"Semudah itu kamu ngomong?"

"Kenapa kamu mudah banget ngalihin perasaan kamu Ello?"

"Gue gak pernah ngalihin perasaan gue. Selama ini gue cuman terlalu naif dan bodoh mengartikan cinta."

"Jadi selama ini, kita pacaran kamu gak pernah cinta sama aku?!"

"Hmm."

Liana memejamkan matanya. Betapa sakitnya hatinya mendengar kejujuran Rasello. "Kamu jahat Ello!"

"Maaf."

"Pergi!" Usir Liana. Hatinya terlalu sakit melihat Rasello setelah mendengar perkataannya.

"PERGII!!" Teriak Liana.

"Gue akan pergi, tapi gue mastiin lo dulu kalo lo gak nekat bunuh diri."

"PERGI ELLO! PERGI!!" Histeris Liana.

Rasello menggeleng. Ia tidak akan pergi sebelum memastikan Liana baik-baik saja dan tidak berniat menyakiti dirinya sendiri.

"AKU BILANG PERGI ELLO!!"

"Nggak Liana—"

Drrttt

Ponsel Rasello berdering.

"Halo?"

"......"

"Hm,"

Tut

Rasello mematikan sambungan telponnya lalu beralih menatap Liana yang sedang menutupi seluruh wajahnya. Bisa ia tebak, jika Liana sedang tersedu-sedu menangis karena terlihat dari bahu yang berguncang.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang