Bab 15

8.3K 476 34
                                    

'Kau seperti mawar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kau seperti mawar. Indah dipandang, namun terluka jika ku sentuh.'

-Viola-

.....

"Awshh! Lo bisa pelan-pelan gak sih? Jadi cewek kasar banget." Lenguh Liam ketika Rasella menekan kencang luka di sudut bibirnya dengan es batu.

"Ck, obati sendiri!" Rasella pun melempar es batu itu ke tangan Liam.

"Jadi cewek itu harus lemah lembut, kalo kasar gini yang ada cowok-cowok pada takut sama lo dan gak ada yang mau deketin lo."

BUGH

Rasella meninju bahu Liam hingga membuatnya menggaduh kesakitan.

"Jangan banyak omong! Cepet ceritain apa yang terjadi." Ucap Rasella yang terlihat tidak sabar dengan penjelasan Liam tentang bagaimana ia bisa tahu semuanya perihal Viola dan Rasello.

"Gue curiga, lo sebenarnya keturunan Samson kan?" Ujar Liam dan dibalas tatapan tajam Rasella.

"Lo gak mau kan babak belur buat yang kesekian kalinya? Cepet cerita!"

"Oke-oke gue cerita! Galak amat."

"Gini, waktu itu gue secara gak sengaja mergokin Ola lagi liat Rasello dan pacarnya pelukan di belakang sekolah. Setelah itu, Ola nangis dan pingsan."

Rasella mendengarnya cukup terkejut. Ia benar-benar kesal dengan kembarannya. Bagaimana bisa ia melakukan hal itu. Sudah cukup perlakuannya yang plin-plan itu. Dan kini malah berulah membuat Viola mengetahui kebenarannya.

'Rasello sialan!' Umpat Rasella dalam hati. Rasanya ingin sekali ia menceburkan kembarannya ke lubang buaya.

"Terus yang lo lakuin tadi apa? Cium Ola di depan umum apa ada hubungannya dengan ini?"

"You smart girl! Ya, itu kami lakukan demi buat Ello cemburu. Dan ya, lo tau kan kelanjutannya gimana. Gue masih gak nyangka lo yang lebih dulu mukul gue di altar tadi." Tutur Liam lalu menarik sebelah sudut bibirnya. Wanita satu ini cukup unik baginya.

Rasella hanya diam saja kali ini tidak menanggapi Liam. Lalu tak lama dari itu, ia pun beranjak bangun.

"Lo mau kemana?"

"Pulang."

"Lo gak bisa pulang gitu aja dong, luka gue masih belum di sembuhin!"

Rasella berbalik lalu ia merogoh tasnya dan mengambil beberapa lembar uang dan melemparkannya pada Liam. "Pergi kerumah sakit." Setelah itu ia melanjutkan langkahnya.

"Hey... Gue gak butuh uang! Uang gue banyak!! Yang gue butuhin lo yang nyembuhin gue." Teriak Liam. Tapi Rasella tidak menghiraukannya, ia terus berjalan seraya mengacungkan jari tengahnya pada Liam.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang