Bab 33

2.3K 54 0
                                    

Rasello menyandarkan dagunya di bahu Viola yang sedang sibuk dengan apronnya, “Lo lagi ngapain malam-malam gini?” Tanya-nya.

"Kak Ello gak liat kalo Ola lagi masak?"

"Kan lo bisa minta maid."

"Ini udah hampir tengah malem, Ola gak enak minta maid. Mereka pasti lagi istirahat."

"Itukan udah kerjaan mereka."

"Selagi Ola bisa sendiri, ngapain nyuruh maid?"

"Ya, ya... Terserah." Ucap Rasello lalu dengan isengnya ia mengecup pipi Viola.

Viola tampak terkejut dengan kecupan yang diberikan Rasello. Dirinya sampai mematung dibuatnya.

Rasello hanya terkekeh geli melihat tingkah lucu Viola. Bahkan sekarang Rasello melingkarkan kedua tangannya di pinggang Viola. Tubuh Viola semakin menegang karenanya.

"Pfft, lo lucu." Rasello menahan tawa saat melihat ekspresi Viola, lalu ia kembali mengecup pipinya.

"K-kak Ello!!" Gugup Viola berusaha mendorong Rasello namun Rasello tetap tidak mau melepaskannya.

"Hmm?" Jawabnya santai.

"Le-lepas dulu Ola mau naro nasi goreng Ola ke piring." Ucapnya dengan deguban jantungnya yang bertambah cepat.

"Yaudah tinggal lo taro aja." Ujar Rasello menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Viola.

"Ya ampun kak Ello... Kalo kak Ello gini, gimana Ola mau taro nasi gorengnya ke piring!" Gerutu Viola.

Rasello melepas pelukannya dan tertawa kecil melihat wajah Viola yang menekuk kesal. "Sini gue siapin nasi goreng lo ke piring." Tawarnya.

Ketika Rasello memegang apron untuk memindahkan nasi goreng buatan Viola ke piring, tiba-tiba saja kakinya tersandung hingga membuat nasi goreng di dalam apron itu tertumpah ke lantai.

Melihat nasi goreng buatannya itu tertumpah, kedua mata Viola membola. Padahal ia sudah susah payah membuat nasi goreng itu untuk mengganjal perutnya yang keroncongan, tapi Rasello malah membuatnya berserakan di lantai.

Baru saja Viola melangkah, tapi Rasello mencegahnya dan ia langsung mengangkat tubuh Viola ke gendongannya lalu membawanya terduduk di atas meja makan.

Viola hanya menatap terkejut Rasello. Jujur saja, beberapa waktu belakangan ini ia masih belum terbiasa dengan sikap Rasello seperti ini. Tapi ini semua membuatnya senang.

Rasello mendekatkan wajahnya. "Lo tunggu disini, biar gue ganti nasi goreng lo." Ucapnya dan di balas anggukan Viola. Sejenak sebelum ia mulai memasak, Rasello mengusap lembut kepala Viola dan mengacaknya pelan.

Beberapa menit Viola menatap Rasello yang sibuk memasak. Sebenarnya Viola ragu dengan kemampuan memasak Rasello karena selama ini Rasello tidak pernah memasak bahkan untuk memegang alat dapur pun ia tidak pernah. Cukup terharu juga Rasello bisa memasak untuk dirinya.

"Lo pasti udah lapar banget ya?" Tanya Rasello membawa panci yang berisikan makanan yang telah ia buat.

"Banget... Tapi gak apa-apa, Ola masih bisa menahannya."

Rasello tersenyum mendengar itu, lalu perlahan ia membuka tutup pancinya. "Tara~ sekarang lo bisa makan." Sumringah Rasello yang akhirnya bisa menyiapkan hidangan itu dengan susah payah.

Melihat isi di dalam panci tersebut membuat kedua mata dan mulut Viola membulat.

Jadi, selama berpuluh-puluh menit lamanya ia menunggu ternyata Rasello hanya memasak mie? Viola tidak habis pikir. Memang Viola wajari saja, karena ini adalah makanan pertama yang dibuat Rasello.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang