'Percayalah, aku tidak menginginkan cinta ini hadir.' -Liana Freya Mahen
.............
Jam istirahat telah tiba. Semua murid berhamburan ke kantin, terutama Viola yang kini tengah duduk di salah satu meja kantin dengan temannya, Cici. Mereka berdua tengah menyantap bakso sebagai hidangan makan siang.
"Ola, liat siapa yang datang." ucap Cici menghentikan kegiatan makan Viola.
Viola pun mengalihkan pandangannya ke arah yang dimaksud Cici. Ia bisa melihat Prince 3 tengah memasuki kantin. Pantas saja suasana kantin saat itu langsung riuh, ternyata para famous sekolah memasuki kantin.
Bukan hanya Prince 3, mereka pun bersama dua orang wanita yang tak lain Liana dan Rasella. Melihat itu, Viola langsung memanggil mereka dan meminta untuk duduk bersamanya.
Sudah tidak asing lagi bagi para penghuni sekolah akan keakraban Viola dengan Prince 3, Liana serta Rasella. Semua orang tahu bahwa Viola merupakan sepupu dari Rasello dan Rasella.
Walaupun begitu, tetap saja ada sebagian orang yang merupakan fans-fans dari Rasello yang tak menyukai kedekatan Viola dengan Rasello.
"Hai Ola, Cici." sapa Ben dengan akrab.
"Hai kak Ben." serentak Viola dan Cici.
"Kenapa makan yang pedes?" tanya Rasello ketika melihat bakso yang dipenuhi sambal milik Viola.
"Ya pengen aja." jawab Viola seraya memakan kembali baksonya. Namun, ketika satu suapan hampir sampai di mulutnya, Rasello langsung merebutnya dan memasukan ke dalam mulutnya. Semua orang tercengang melihatnya.
"Kak Ello kenapa bakso Ola dimakan!"
Rasello menyingkirkan semangkuk bakso itu dari hadapan Viola. "kemaren lo ngeluh sakit perut, dan sekarang lo berani makan makanan pedes kayak gini?!" menatap horor Viola.
Viola menelan salivanya yang terasa serat di tenggorokan. Ia lupa jika Rasello akan menjadi garang dan posesif jika itu menyangkut penyakitnya.
"Itu 'kan kemaren, kalau sekarang nggak. Balikin bakso Ola ..." Viola hendak mengambil semangkuk bakso ditangan Rasello, namun dicegah olehnya.
"Gak boleh! Gue pesenin lo yang lain aja yang lebih sehat." ucap Rasello, beranjak dari duduknya membeli pesanan yang baru untuk Viola.
Viola menggerutu kesal. Namun, tak berlangsung lama, ia berfikir bahwa Rasello bersikap seperti itu karena mengkhawatirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ello Untuk Ola {END}
Fiksi Remaja(TAHAP REVISI) . . "Kak Ello, kapan kita nikah?" -Viola Larasati Rahardian. "Nanti saat kita besar." -Rasello Adrian Castelo. Beberapa tahun kemudian... "Kak Ello, kapan kita nikah? Kita kan sekarang udah besar." -Viola Larasati Rahardian. "Ola, lup...