Bab 8 {REVISI}

6.9K 399 8
                                    

Kalo ada typo tandai aja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ada typo tandai aja!

.........

"VIOLA!"

"VIOLA!"

"VIOLA!"

Ketika Viola sedang termenung, tiba-tiba saja terdengar suara yang meneriaki namanya. Ia menoleh, berjalan menghampiri arah suara.

Baru saja membuka pintu rooftop, Rasello yang nampak terengah-engah mengejutkannya karena kedatangan yang tiba-tiba. Belum reda rasa keterkejutannya, Rasello langsung memeluknya.

"Kak Ello kenapa?" tanya Viola membalas pelukan Rasello.

Rasello melepas pelukannya. "LO KEMANA AJA SIH? KENAPA NINGGALIN TEMPAT TADI!" teriak Rasello membuat jantung Viola berdenyut nyeri.

Viola memegang dadanya berusaha menetralkan rasa sakit yang mulai menjalar.

Seraya menundukkan kepalanya, Viola berucap, "Ola cuma nyari udara segar. Di sana Ola bosan."

Rasello mengusap kasar wajahnya. Ia benar-benar kalut menyadari Viola tidak ada ditempatnya. Namun, kini ia merasa lega setelah menemukan Viola dalam keadaan baik-baik saja.

"Pulang." Rasello berbicara datar, menarik Viola keluar gedung sedangkan Viola hanya menurut saja.

Sementara Mami Vee, Papi Hans serta Rasella yang sudah ada di dalam mobil sengaja menunggu Rasello mencari Viola.

"Ya ampun Ola ... Kamu dari mana aja sayang?"

"Di rooftop Mi." lirih Viola yang masih menunduk.

Ia tidak menyangka, hanya karena ia suntuk dan mencari udara segar keluarganya sampai kelimpungan mencarinya. Mereka sangat khawatir karena di dalam acara ini tidak ada satu pun tamu yang Viola kenal kecuali para sahabat Rasello.

"Kenapa bisa di sana? Udara di rooftop 'kan sangat dingin." tutur Mami Vee khawatir.

"Maaf." hanya kalimat itu yang bisa Viola ucapkan.

"Sudah-sudah, yang pentingkan Ola ditemukan. Pak jalan ..."  Papi Hans menyuruh sang supir menjalankan mobilnya.

.......

"Minum teh hangat ini."

"Hacim!" Viola mengambil secangkir teh hangat di tangan Rasello tanpa menoleh.

Ia terkena flu setelah pulang dari acara malam tadi. Inilah yang ditakutkan Rasello. Imun tubuh Viola begitu lemah.

"Udah baikan?" Rasello bertanya dan dibalas anggukan oleh Viola. Tanpa berbicara sepatah kata pun, Viola langsung beranjak bangun.

"Mau ke mana?"

"Hacim. Mau mandi ini kan udah mau siang. Hacim!"

"Gak usah. Hari ini gue ijinin lo sakit."

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang