Bab 13 {REVISI}

6.9K 444 20
                                    

'Melupakan kebohonganmu adalah caraku untuk tetap bersamamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Melupakan kebohonganmu adalah caraku untuk tetap bersamamu. Katakan saja, aku manusia terbodoh yang terlalu mencintaimu.'

-Viola-

...............


Di sepanjang koridor, Liam terus saja berbicara pada Viola berharap Viola tetap sadar. Namun, kedua mata Viola sudah terpejam erat, tak merespon panggilan dari Liam.

Liam terlihat begitu cemas, bahkan ia tidak memperdulikan orang-orang yang menatapnya. Namun, seketika langkahnya terhenti ketika Rasello tiba-tiba mencegatnya.

"LO APAIN OLA BRENGS*K?!" teriak Rasello ketika ia secara tidak sengaja berpapasan dengan Liam yang tengah menggendong Viola.

Liam tidak memperdulikan itu. Ia terus saja berjalan walau teriakan Rasello hampir memenuhi koridor. Tapi kini langkahnya benar-benar terhenti ketika Rasello mengambil Viola dari dekapannya.

Tanpa pikir panjang, Rasello pun membawa Viola ke dalam ruang UKS. Liam tidak tinggal diam, ia ikut menyusul.

"Obat. Cepat ambilin obat Viola di tasnya!" titah cemas Rasello pada salah satu PMR di sana.

"Iya." salah satu PMR itu segera berlari mengambil obat Viola.

Saat Liam sampai di dalam UKS, tiba-tiba saja satu pukulan melayang di wajahnya hingga ia mengeluarkan darah di sudut bibirnya.

Liam tersenyum sinis seraya menyeka darahnya. Seharusnya Rasello lah yang pantas mendapatkan pukulan ini. Kenapa malah dia yang mendapatkannya. Pikir Liam. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan Rasello.

"Lo apain Ola hah? Brengs*k!" Rasello kembali memukul Liam dengan menendang perutnya hingga Liam yang tidak sempat menghindar itu tersungkur ke lantai.

"Ello udah!" Liana menarik lengah Rasello ketika ia ingin kembali memukul Liam.

Liam berdiri dan menatap tajam Rasello. "B*stard!" Ucapnya.

"LO!!"

"Ell!! Udah, jangan buat keributan di sini. Kasian Ola, pasti terganggu." lerai Liana memeluk lengan Rasello.
Liam pun tersenyum smirk melihat itu. Kemudian ia melangkah menghampiri Viola yang sedang di tangani medis sekolah.

"Pergi sebelum gue hajar lo sampai mati di sini!" ancam Rasello mencengkram kerah Liam.

Liam mencekal lengan Rasello yang masih mencengkram kerahnya. "Sebelum itu terjadi, gue yang lebih dulu bunuh lo! karena lo penyebab Ola ada di sini!" Liam menghempaskan lengan Rasello dan melangkah keluar.

Rasello termenung setelah mendengar ucapan Liam. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Viola? Pikirnya saat itu. Ia pun melupakan sejenak yang terpenting kali ini keselamatan Viola.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang