Bab 11 {REVISI}

7K 411 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.......

"Maaf, untuk kesekian kalinya gue bilang, kalau gue gak mungkin cinta sama lo." ucapnya ditengah pelukan, mengungkapkan bahwa hatinya tak mungkin dimiliki.

Viola melepas pelukan Rasello. "Karna kak Liana?"

DEG--- Jantung Rasello berdetak kencang.

Apa Viola mengetahui semuanya? Pikir Rasello. Sungguh, ia belum siap jika Viola mengetahuinya. Ia takut Viola akan sakit dan perlahan menjauhinya.

Entah mengapa Rasello memikirkan itu semua. Kehilangan Viola menjadi salah satu ketakutan terbesarnya.

"Kak Ello dan kak Liana ada hubungan lebih dari sekedar sahabat?"

Rasello bungkam tidak mengucapkan satu patah kata pun untuk menjawab pertanyaan yang di layangkan Viola.

Ia teramat bingung untuk menjawabnya. Tidak mungkin ia berkata jujur juga tak mungkin pula ia berbohong.

"Jawab kak Ello!" Viola mencengkram baju bagian bawah milik Rasello.

TRING--- Bel masuk berbunyi.

"Udah bel, sebaiknya kita masuk." Rasello menarik lengan Viola, mengalihkan pertanyaannya. Namun Viola menepisnya.

"Jawab dulu pertanyaan Ola."

"Gak penting." Rasello kembali menggapai lengan Viola.

Viola menghindar dan tersenyum nanar. "Bagi Ola itu penting. Kak Ello tinggal jawab iya atau nggak, apa susahnya?"

Rasello memejamkan matanya erat, memberikan kepastian pada dirinya sebelum berucap. Lalu setelah berfikir sejenak, ia berkata, "nggak." Jawabnya yang masih memejamkan matanya.

PRANG

Suara benda terjatuh terdengar menggema di ruangan itu. Keduanya otomatis menengok ke arah suara tersebut.

Terlihat Liana tengah berdiri mematung di dekat pintu. Benda yang terjatuh itu adalah makanan yang dibelinya untuk Rasello.

Niat hati ingin membawakan Rasello makanan, dirinya malah melihat bahkan mendengar hal yang menyakitkan. Sedari awal Liana mendengar semua percakapan Viola dan Rasello.

"Liana?" lirih Rasello.

Viola seketika memandang Rasello dan Liana secara bergantian. Lalu pandangannya terpaku pada makanan yang terjatuh tadi. Lagi-lagi dirinya merasa aneh di situasi ini.

"Kak Liana kenapa?" tanya Viola membuyarkan pandangan keduanya. Matanya masih memandang makanan yang tergelatak di lantai.

"Ng-nggak. Ma-maaf ..." Liana gugup salah tingkah, kemudian membersihkan makanan di lantai.

Rasello pun menghampiri Liana. "Jangan, biarin OB sekolah yang bersihin ini." membantu Liana bangun.

Liana memandang Rasello dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata. Menatap Rasello dengan penuh luka.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang