Bab 20

9.4K 574 49
                                    

'Hati mu terlalu fatamorgana untuk rasa ku yang nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Hati mu terlalu fatamorgana untuk rasa ku yang nyata.' -Viola

......

"Kak Sella, bawa Ola pergi dari sini." Lirih Viola menidurkan kepalanya di pundak Rasella.

Rasella menggeleng bertanda tak setuju. "Nggak. Kalo Lo pergi dari sini siapa yang bakal urus lo? Bertahan sebentar, tunggu gue lulus." Viola menghembuskan nafasnya dan mengangguk lirih.

......

Di sekolah.

Hubungan antara Viola dan Rasello sedikit merenggang akibat kejadian semalam. Bahkan semenjak pagi keduanya saling mendiami, tidak bertegur sapa.

"Sorry." Ucap Liam yang duduk di sebelah Viola.

"No problem." Jawabnya seraya tersenyum.

"Gara-gara gue, hubungan lo dan Ello bermasalah."

"Tanpa kejadian itu pun, hubungan gue sama kak Ello bermasalah."

"Maaf juga, semalam gue tinggal di bar. Kita gak jadi deh ke tempat yang Lo maksud."

"Gak masalah, lain kali kita kesana."

"Oh ya, nanti siang mau ikut nonton pertandingan gue?"

"Pertandingan?"

"Pertandingan bola basket antar kelas. Dan ya, kelas kita kebagian lawan mainnya kelas Ello." Jelas Liam.

Viola hanya diam saja. Ia bingung ingin menonton atau tidak. Secara kan dirinya masih marahan dengan Rasello. Tapi tak enak hati juga kalo menolak ajakan Liam.

"Datang aja udah... Nanti lo sama gue. Kebetulan gue juga mau ikut nonton." Timpal Cici yang baru saja datang.

"I-ya gue ikut." Ucapnya yang sedikit ragu.

Pagi pun berlalu, seperti yang dikatakannya tadi bahwa dirinya akan ikut menonton pertandingan bola basket bersama Cici. Mereka kini telah menduduki kursi penonton khusus pendukung kelas mereka. Bisa ia lihat, kedua regu telah bersiap di tengah lapangan. Ia tersenyum tak kala Liam melambaikan tangannya.

Ia membalas lambaian itu, lalu terhenti ketika pandangannya terjatuh pada seorang pria yang sedang menatap tajam padanya. Seketika saja ia menurunkan lambaiannya dan membuang muka agar tidak melihat pria tersebut yang tak lain Rasello.

Pertandingan pun dimulai. Suara teriakan dan tepuk tangan selalu mengiringi kedua regu yang tengah bertanding. Hingga angka scors nampak 12 : 16. Scors 12 milik regu Liam sedangkan scors 16 milik Rasello.

Beberapa menit lagi pertandingan akan segera selesai sebelum ke babak kedua. Kedua regu terus bertanding merebutkan bola untuk mereka kuasai dan melemparnya kedalam ring lawan.

Kini bola berada di tangan Rasello. Dirinya men-drible bola, sedangkan di hadapannya Liam yang tengah menghalang Rasello. Dengan seringainya, Rasello menabrakkan pundaknya ke Liam dan memasukkan bolanya ke ring lawan.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang