Bab 38

8.2K 423 52
                                    

Typo Tandain aja^°^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo Tandain aja^°^

........

Viola menatap Rasello lalu tersenyum padanya, "Makasih kak Ello." Ucapnya dibalas senyuman juga oleh Rasello.

Viola sangat senang akhirnya bisa keluar dari rumah sakit berkat Rasello. Saat ini Viola tengah digendongnya kedalam kamar.

"Kenapa Ola dibawa ke kamar kak Ello? Kamar Ola kan disamping." Tanya Viola yang tak sadar jika mereka sudah resmi menjadi suami istri dan tentunya mereka harus satu kamar.

"Kamu lupa kalo kamu istri aku sekarang? Tentu aja kamu harus tidur di kamar aku." Jawabnya seraya mendudukkan Viola keranjang.

"Oh iya Ola lupa." Cengir Viola.

"Jangan lupain juga hal yang kita tunda." Ucap Rasello dengan senyum smirk nya seraya duduk disamping Viola lalu memeluknya dari samping.

"Hal yang kita tunda? Apa?" Tanya bingung Viola.

Rasello mendusel-duselkan wajahnya di ceruk leher Viola. "Honeymoon." Jawabnya membuat Viola membulatkan matanya dan menelan salivanya. Dirinya benar-benar melupakan hal itu.

Disaat Viola sedang membayangkan hal apa yang akan terjadi nanti saat honeymoon, tangan Rasello bermain diperutnya dan tanpa Rasello sadari ia menekan luka Viola yang masih nyeri.

"Aw kak Ello sakit."

Dengan gerakan cepat, Rasello bangun dan memeriksa perut Viola. Ada bekas jahitan yang mulai mengering disana. Namun Viola masih merasakan nyeri. Rasello meniupnya berusaha membuatnya tidak nyeri lagi.

"Masih sakit?" Tanya nya dan dibalas gelengan Viola.

Viola kira setelah menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Rasello, ia akan menutup bajunya kembali. Tapi ternyata dugaannya salah. Rasello malah menjahilinya dengan memainkan perutnya.

"Kak Ello ngapain mainin perut Ola?"

"Biar ilang sakitnya."

"Tapikan sakitnya udah ilang."

"Biar makin ilang." Dalihnya yang ternyata ia hanya gemas melihat perut Viola yang menurutnya lucu.

"Aku gak sabar menanti anak kita di perut ini."

"Hah?" Viola mengedipkan matanya beberapa kali mendengar penuturan dari Rasello.

Rasello menatap Viola dari bawah. "Aku gak sabar menanti anak kita di perut kamu." Ulangnya kembali.

"O-Ola juga." Senyumnya canggung. Sungguh, Viola merasa gugup sekarang.

Rasello yang tahu kegugupannya terkekeh. Wajahnya perlahan mendekati Viola. Mata itu menatap lekat wajah Viola. Ia mengelus pipi Viola dengan sayang.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang