Bab 27

8.3K 488 47
                                    

Typo Tandain aja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo Tandain aja!

.....

"AAHHH!"

"Lo bisa pelan-pelan gak sih? Punggung gue masih belum pulih. Kasar banget jadi cewek." Omel Liam pada Rasella. Punggungnya semakin sakit ketika Rasella berusaha membantunya untuk duduk. Namun dengan cara yang kasar.

"Cerewet. Nih makan."

"Aaa..." Liam membuka mulutnya memberi kode ingin disuapi tapi Rasella diam saja.

"Kenapa lo diem? Tadi lo nyuruh gue makan."

Rasella mengangkat sebelah alisnya. Bingung dengan pertanyaan Liam. Bukankah dirinya hanya menawarkan saja? Bukan berarti harus menyuapinya juga.

"Lo kan punya tangan."

"Lo kan perawat gue, jadi lo harus suapin gue."

"Sejak kapan gue perawat lo!"

"Sejak lo nabrak gue. Cepet, gue udah laper nih..."

Rasella tampak kesal mendengar itu. Rasanya ingin sekali meninju wajah menyebalkan Liam. Baru kali ini ia melihat pasien se-menyebalkan ini. Dirinya jadi menyesal sudah menolongnya.

Dengan terpaksa, Rasella pun mengambil semangkuk bubur itu lalu perlahan menyuapi Liam. "Lo kalo di liat-liat gini, bener-bener udah cocok jadi istri gue." Goda Liam ditengah makannya.

Mendengar godaan dari Liam, Rasella menatapnya nyalang. "Gue pukul lo kalo sekali lagi bikin gue kesel!"

"Santai-santai... Gue cuman becanda." Kekehnya. Lucu sekali melihat wajah garang Rasella.

Malam harinya.

Sudah setengah hari Rasella berada di rumah sakit. Liam tidak mengijinkan Rasella meninggalkannya. Jadi ia mau tak mau harus tetap berada dirumah sakit. Ia pun terpaksa mengerjakan pekerjaan kantornya dirumah sakit.

Seperti sekarang, Rasella tengah berkutat di laptopnya sedangkan Liam sedari tadi hanya memperhatikan Rasella dengan apel ditangannya.

"Sell, gue suntuk. Bawa gue jalan-jalan keluar."

"Gue sibuk." Tutur Rasella terfokus pada laptopnya.

"Lo mau gue tambah sakit dari tadi tidur terus?"

Rasella menghembuskan nafasnya kasar seraya menutup kencang laptopnya. "Ayo." Ucapnya yang tak ingin berdebat lebih panjang. Dirinya sudah lelah saat ini.

Rasella membantu Liam duduk di kursi roda. Liam belum mampu berjalan karena tulang punggungnya belum pulih. Dengan mendorong kursi roda Liam, Rasella membawanya ke sebuah taman disana.

"Kita kesana." Tunjuk Liam pada sebuah kursi panjang.

"Duduk, pasti lo capek."

"Ya capek lah, dari tadi lo nyuruh gue ini itu terus..." Gerutu Rasella mendudukkan dirinya di kursi.

Ello Untuk Ola {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang