Tyoo tandain aja!
....
"Kak, lepas."
Rasello menggeleng cepat. "Gak. Gue gak akan lepasin lo lagi. Gak akan." Rasello lebih mengeratkan pelukannya.
"T-tapi Ola sesak."
Rasello yang tadinya memeluk Viola begitu eratnya, melonggarkannya perlahan namun ia tidak melepaskan pelukannya. Dengan kesempatan itu, baru saja Viola ingin melepaskan pelukan Rasello, tapi ia merasakan bahunya terasa basah. Apakah Rasello menangis di pundaknya? Batinnya yang tak jadi melerai pelukan itu.
"Gue mohon, jangan lagi tinggalin gue." Lirih Rasello.
Viola menepuk-nepuk pundak Rasello berusaha menenangkannya. Sebenarnya, dirinya pun begitu merindukan Rasello. Sangat merindukannya. Tak terasa olehnya, air matanya ikut mengalir mengikuti kejujuran hatinya.
Ini yang ia takutkan jika bertemu lagi dengan Rasello. Hatinya, pikirannya, dan cintanya akan kembali menguasai sosok Rasello.
"Oh My God, apakah karna pria ini Ola tidak pernah berkencan? Sweet sekali... Huaa andaikan disini ada Troy." Ucap Emma yang terlihat ikut terharu melihat dua insan yang tengah berpelukan.
"Ekhem," Dehem Liana berusaha menyadarkan Rasello dan Viola. Tapi Rasello tetap tidak ingin melepas pelukannya.
"Sayang..." Lembut Liana memegang pundak Rasello.
"Kak..." Panggil Viola.
"Hm,"
"Kak Liana..."
"Biarin. Gue masih mau peluk lo."
"Tapi Ola sesak. Dada Ola semakin sakit." Ujarnya yang sudah berkeringat dingin.
Mendengar itu, Rasello langsung melepaskan pelukannya.
"Obat lo—"
"Ola udah minum obat."
Rasello memegang kedua pipi Viola. Ia menelusuri wajah itu. Wajah yang ia rindukan selama 6 tahun ini. Wajah yang selalu terbayang di benaknya setiap saat. Kini akhirnya ia bisa melihatnya lagi. Namun, wajah yang ia rindukan ini terlihat begitu pucat. Walaupun Viola memakai lipstik, tapi tetap terlihat pucat di mata Rasello.
"Kenapa muka lo pucat?" Khawatir Rasello.
Viola melepas kedua tangan Rasello. "Ola gak ap- sstt... Gak apa-apa kak Ello." Ucap Viola tersenyum menahan rasa sakitnya yang belum reda.
"Oh ya, kak Ello dan kak Liana beli pakaian di sini?" Tanya Viola mengalihkan pembicaraan.
"K-kita, kita—"
"Kita kesini mau cobain baju pernikahan kita. Untungnya lo udah kembali." Jelas Liana memotong ucapan Rasello. Lalu ia mendekat kearah Viola dan memeluknya. Sedangkan Viola hanya mematung. Mulutnya terbungkam begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ello Untuk Ola {END}
Teen Fiction(TAHAP REVISI) . . "Kak Ello, kapan kita nikah?" -Viola Larasati Rahardian. "Nanti saat kita besar." -Rasello Adrian Castelo. Beberapa tahun kemudian... "Kak Ello, kapan kita nikah? Kita kan sekarang udah besar." -Viola Larasati Rahardian. "Ola, lup...